Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kegiatan Manufaktur Indonesia Terus Menurun, Ada Apa?

Kegiatan Manufaktur Indonesia Terus Menurun, Ada Apa? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang selama 2019 hanya 4,01%. Nilai ini lebih rendah dibandingkan capaian pada 2018 yang sebesar 4,07% .

"Kita berharap ke depan industri yang punya peranan besar dalam PDB itu bisa meningkat lebih tajam lagi," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto di Jakarta, Senin (3/2/2020).

Baca Juga: Jaga Pertumbuhan, Revitalisasi Manufaktur Dipercepat

Beberapa industri yang mengalami kenaikan pertumbuhan produksi antara lain industri pencetakan dan reproduksi media rekaman yakni 19,58%. Kemudian industri pakaian jadi naik 18,51%, industri minuman naik 17,11%, industri furnitur naik 6,63%, dan industri pengolahan lainnya naik 6,42%.

Adapun industri yang mengalami penurunan pertumbuhan produksi terbesar adalah industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya turun 18,49%. Lalu industri karet, barang dari karet, dan plastik turun 14,71%, jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan turun 11,57%, serta industri komputer, barang elektronik, dan optik turun 10,99%.

Berikutnya industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya turun 10,33%.

Pada tingkat provinsi, pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang yang mengalami kenaikan tertinggi pada 2019 jika dibandingkan dengan di 2018 ialah Maluku Utara yang naik 55,50%, Nusa Tenggara Timur naik 23,16%, Kalimantan Barat naik 21,92%, Sulawesi Tengah naik 18,53%, dan DI Yogyakarta naik 11,33%.

Sebaliknya, provinsi yang mengalami penurunan tertinggi pada tahun 2019 terhadap tahun 2018 adalah provinsi Jambi yang turun 39,63%, Sumatera Barat turun 14,76%, Papua turun 14,18%, Aceh turun 13,46%, dan Sulawesi Utara turun 9,30%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: