Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terbaru! Wabah Corona China: 479 Orang Meninggal, 520 Sembuh

Terbaru! Wabah Corona China: 479 Orang Meninggal, 520 Sembuh Kredit Foto: The Yomiuri Shimbun/Takashi Ozaki
Warta Ekonomi, Wuhan -

Jumlah orang yang telah meninggal akibat virus Corona baru di Provinsi Hubei, China, pada hari Rabu (5/2/2020) bertambah 63 lagi menjadi 479 orang. Jumlah orang yang terinfeksi di provinsi itu tercatat 16.678.

Angka kematian maupun kasus virus Corona baru, 2019-nCoV, untuk skala nasional di China belum keluar pagi ini. Pada Selasa kemarin, jumlah kematian di negara Tirai Bambu akibat penyakit tersebut sebanyak 425.

Baca Juga: Xi Jinping: Corona Ujian Besar untuk China

Komisi Kesehatan Provinsi Hubei mengatakan sebanyak 520 pasien telah disembuhkan dan dibolehkan pulang. Menurut komisi tersebut, ada 3.156 kasus baru coronavirus diidentifikasi di Hubei, dengan 1.967 di antaranya terdaftar di kota Wuhan, kota pusat penyebaran wabah penyakit tersebut.

"Pada pukul 24.00, pada tanggal 4 Februari 2020, Provinsi Hubei telah melaporkan 16.678 kasus pneumonitis dengan jenis baru infeksi coronavirus, di antaranya 8.351 berada di Wuhan dan 66.764 orang masih menjalani pengamatan medis," kata komite kesehatan tersebut dalam sebuah pernyataan.

Virus Corona baru awalnya diidentifikasi di Wuhan pada bulan Desember 2019. Sejak itu, 176 orang di 24 negara telah terinfeksi penyakit ini, dengan dua kasus kematian di luar daratan China terjadi di di Filipina dan Hong Kong.

Sebagai tindakan pencegahan, beberapa negara telah memberlakukan pembatasan lalu lintas dengan China dan memperkenalkan ketentuan keamanan di bandara untuk menyaring penumpang yang masuk berkaitan dengan penyakit tersebut. Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa wabah virus Corona baru belum masuk kategori pandemi.

"Saat ini kami tidak berada dalam pandemi," kata Sylvie Briand, kepala Divisi Kesiapsiagaan Bahaya Infeksi Global WHO, kepada wartawan di Jenewa. "Kita berada pada fase epidemi dengan banyak fokus," katanya lagi, seperti dikutip AFP.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: