Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Panggil Dia Rupiah: Si Ratu Sejagat Penakluk Dolar AS!

Panggil Dia Rupiah: Si Ratu Sejagat Penakluk Dolar AS! Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perlawanan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan pasukan mata uang global semakin tak terkalahkan. Bukannya untung malah buntung, sentimen lolosnya Trump dari pemakzulan dan rilis data ekonomi AS yang kinclong tak cukup ampuh menjadi senjata bagi dolar AS untuk menaklukkan rupiah dan bahkan semakin menjadi tekanan balik terhadap mata uang Paman Sam itu. 

Baca Juga: Mundurlah, Tuan Xi Jinping!

Dilansir dari RTI, hingga pukul 15.23 WIB, rupiah semakin perkasa dengan apresiasi 0,32% ke level Rp13.631 per dolar AS. Bahkan, beberapa saat lalu, rupiah membuat dolar AS takluk hingga ke level dasar Rp13.675 per dolar AS. Sekali tiga uang, sang Garuda juga unggul jauh atas dolar Australia (0,31%), euro (0,27%), dan poundsterling (0,41%).

Baca Juga: Good! Ilmuan Temukan Vaksin Corona, Rupiah Perkasa di Asia dan Dunia!

Baca Juga: Masuk Holding BUMN Farmasi, Asing Ramai-Ramai Sawer saham Kimia Farma dan Indofarma! Panen Guys!

Bak menjelma sebagai ratu sejagat, menaklukkan empat mata uang utama dunia itu dirasa belum cukup bagi rupiah. Alhasil, pasukan mata uang Benua Kuning pun ikut disapu bersih oleh sang Garuda, termasuk di dalamnya adalah baht (0,77%), dolar Singapura (0,58%), ringgit (0,54%)yuan (0,46%), yen (0,41%), won (0,35%), dan dolar Taiwan (0,02%).

Asal tahu saja, keperkasaan rupiah saat ini terjadi ketika hampir semua mata uang Asia lumpuh di hadapan dolar AS. Menyisakan won dan dolar Taiwan, dolar AS tampil bergigi di hadapan baht, dolar SIngapura, yen, dolar Hong Kong, dan yuan. Mata uang global seperti franc, dolar New Zealand, poundsterling, dan euro juga ikut tunduk terhadap dolar AS.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: