Teknologi energi baru dan terbarukan (EBT) berupa penggabungan solar panel dan power storage system (baterai penyimpan energi skala besar) yang diberi nama PowerWall karya anak–anak milenial di bawah naungan Baran Energy mulai dimanfaatkan dan diterapkan di Indonesia demi mendukung program pemerintah dalam mengurangi pemakaian fosil yang menyebabkan polusi udara.
Teknologi baterai berkapasitas penyimpanan 8 KWh ini sejatinya telah diluncurkan pada medium tahun lalu. Namun, baru bisa diterapkan secara sempurna setelah beberapa kali melalui uji coba hingga dipastikan layak digunakan. Victor Wirawan selaku CEO sekaligus founder Baran Energy mengungkapkan, saat ini teknologi karya anak bangsa ini telah bisa digunakan oleh masyarakat umum.
Baca Juga: Dorong Penggunaan EBT, PLN Operasikan PLTA 3x13 MegaWatt di Toba Samosir
"Saya bersama anak–anak milenial Indonesia saat ini telah melakukan pemasangan teknologi energi terbarukan ini di kawasan resort di daerah Ciawi, Bogor yang bekerja sama dengan AKI Group," kata Victor saat acara open house di The Leaf Boutique Resort, Ciawi, Bogor, lokasi teknologi Baran terpasang, Sabtu (8/2/2020).
Lanjutnya, berkat teknologi ini, masyarakat bisa menghemat 4 kali lipat bila dibanding listrik konvensional. Baran berharap, teknologi bisa menjadi sebuah terobosan di tengah makin merosotnya cadangan energi fosil di dunia. Dan seperti yang diketahui, The Leaf Boutique Resort merupakan kawasan properti swaenergi yang dikembangkan oleh Anugerah Kasih Investama Group (AKI).
Lebih lanjut Victor menjelaskan, cara kerja teknologi Baran Energy cukup sederhana, yakni cahaya matahari dikonversi menjadi energi listrik oleh solar panel yang terpasang di atap bangunan.
Setelah itu, dari solar panel energi listrik disalurkan ke peralatan rumah tangga, seperti lampu, kulkas, mesin air, AC, kipas angin, dll. Sementara, kelebihan energinya secara otomatis disalurkan ke penampung berupa baterai (power storage system) untuk bisa dimanfaakan pada malam hari atau saat kekurangan pasokan listrik.
Untuk harga, pihak Baran Energy menyediakan dua varian, yakni paket premium dan paket accelerate. Paket premium harganya Rp249 juta, sedangkan paket accelerate dijual senilai Rp149 juta.
Teknologi ini bisa digunakan, khususnya untuk rumah tinggal, tempat usaha, industri menengah, cafe, perkantoran, dll. Namun, ke depannya Baran Energy juga tengah mengembangkan power storage yang bisa digunakan untuk industri skala besar dengan daya tampung mencapai 1 mega what-hour.
Victor mengungkapkan, teknologi ini selain bisa dimanfaatkan untuk wilayah-wilayah yang terisolir, tidak bisa dijangkau oleh PLN, juga bisa dimanfaatkan bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan energi listrik dari cahaya matahari secara gratis yang tersedia sepanjang tahun.
"Namun, kami pastikan, teknologi Baran Energy ini akan menjadi lifestyle masyarakat Indonesia dalam waktu dekat. Pemakaian juga dipastikan juga akan sangat masif," ucap pria yang sudah 2 tahun melakukan pengembangan dan penyempurnaan teknologi ini.
Victor menjelaskan, pengembangan teknologi ini sangat selaras dengan program pemerintah Indonesia yang menargetkan penggunaan energi terbarukan sebanyak 25% pada tahun 2025. Namun, saat ini baru 11% yang baru berjalan. Oleh karena itu, Baran Energy lahir untuk mempercepat serta membantu masyarakat Indonesia dalam energi terbarukan sebagai salah satu alternatif penggunaan listrik melalui inovasinya.
Bekerja sama dengan developer
Dalam pengembangan dan penerapan teknologi ini, Baran Energy bekerja sama dengan sejumlah developer nasional. Salah satunya adalah PT Sultan Anugerah Propertindo, salah satu anak usaha Anugerah Kasih Investama (AKI) Group yang saat ini sedang mengembangkan kawasan properti swaenergi, yaitu The Leaf Boutique Resort di daerah Ciawi, Bogor.
Presiden Direktur AKI Group, Kevin Octaviano menjelaskan, pihaknya merupakan pioneer dalam pengembangan kawasan properti swaenergi yang mengusung konsep green energy dengan menggabungkan solar panel dan power storage system.
"Kawasan resort ini kami konsep dengan menerapkan teknologi energi terbarukan yang terkanal ramah lingkungan yang dibuat oleh mitra kami Baran Energy, di mana kami menggabungkan teknologi solar panel yang mampu mengonversi cahaya matahari menjadi energi listrik dengan power storage system," tutur Kevin.
Lebih lanjut Kevin menjelaskan, The Leaf Boutique Resort bisa menjadi kawasan swaenergi percontohan di Indonesia. "Jadi, tentu saja hal ini akan menarik bagi masyarakat, khususnya bagi calon konsumen The Leaf. Karena selain bisa digunakan untuk berlibur, resort-nya juga bisa menghasilkan energi secara mandiri," tutup Kevin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: