Save Our Sea: Membangun Ekowisata Bahari Berbasis Masyarakat
Oleh: Dwi Mukti Wibowo, Pemerhati masalah ekonomi, sosial, dan kemanusiaan
Terminologi ekoturisme semula hanya mencakup tiga pilar ekowisata, yaitu ekologi, sosial-budaya, dan ekonomi. Mulai tahun 2010, untuk melengkapi tiga pilar itu dimasukkan pilar pendidikan, pengalaman, kepuasan, serta kenangan.
Pemaknaan terbaru itu menjadikan tata nilai ekowisata harus melekat pada semua bentuk kegiatan ekowisata mulai dari perkotaan (eco-city tourism) hingga pedesaan (eco-rural tourism), dari dasar laut (eco-marine tourism) hingga puncak gunung (eco-forest and mountainous tourism); baik pada theme park milik swasta, maupun tapak milik masyarakat atau pemerintah (Ricky Avenzora, 1988).
Baca Juga: Save Our Sea: Membangun Asa Via Ekowisata
Selanjutnya, yang dimaksud dengan ekowisata bahari adalah kegiatan wisata yang mengandalkan daya tarik alami lingkungan pesisir dan lautan (langsung maupun tidak langsung). Ekowisata bahari merupakan konsep pemanfaatan daya tarik (estetika) sumber daya hayati pesisir dan pulau-pulau kecil yang berwawasan lingkungan. Sebagai suatu bentuk atau upaya dari reaksi terhadap keberkelanjutan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya secara bersamaan di wilayah pesisir.
Ekowisata bahari didefinisikan: marine tourism include those recreational activities that involve travel away from one's place of residence and which have their host or focus the marine environment (where the marine environment is defined as those waters which are saline and tide - affected). (Orams, 1999).
Atau didefinisikan sebagai kegiatan rekreasi yang berhubungan dengan lingkungan bahari. Lingkungan bahari yang dimaksud, yaitu lingkungan perairan laut yang bersifat garam dan dicirikan dengan adanya karakter dan pengaruh gelombang. Ekowisata bahari tidak termasuk di dalamnya mencakup: kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya bahari untuk tujuan perdagangan atau budidaya, misalnya perikanan komersial, perkapalan, eksplorasi alam, serta kegiatan penelitian; dan kegiatan yang berlangsung di lingkungan perairan/air tawar (perairan sungai dan danau di daratan).
Potensi Ekowisata Bahari
Sumber daya ekowisata bahari adalah keseluruhan potensi sumber daya bahari yang dapat dimanfaatkan dan dikelola untuk mendukung pengembangan kegiatan ekowisata bahari. Potensi sumber daya ekowisata bahari meliputi tiga bentang yang berbeda, yaitu bentang darat pantai, bentang laut (perairan di sekitar pesisir pantai maupun lepas pantai yang menjangkau jarak tertentu yang memiliki potensi bahari), dan dasar laut.
Pemanfaatan ketiga bentang untuk kegiatan ekowisata bahari dapat dijabarkan sebagai berikut: (1) bentang darat pantai: kegiatan rekreasi olahraga susur pantai, bola voli pantai, bersepeda pantai, panjat tebing pada dinding terjal di pantai (cliff), dan menelusuri gua pantai; (2) bentang laut: kegiatan berenang (swimming), memancing (fishing), bersampan yang meliputi mendayung (boating), sea kayaking dan berlayar (sailling), berselancar (surfing), parasailing, dan sea cruising (3) dasar laut: kegiatan menyelam (diving), snorkeling, dan coral viewing dengan alat bantu dan/atau kendaraan (kapal selam kaca mini) atau tanpa alat bantu sama sekali.
Baca Juga: Save Our Sea: Ketika Sampah Plastik Jadi Public Enemy
Adapun tujuan kegiatan wisata bahari dibedakan menjadi wisata minat khusus dan wisata umum (rekreasi). Wisata minat khusus merupakan bentuk perjalanan wisatawan mengunjungi tempat karena memiliki minat/tujuan tertentu dan secara aktif terlibat di setiap kegiatan di lingkungan laut dan pesisir serta komunitas yang dikunjunginya.
Sementara itu, wisata umum/rekreasi adalah kegiatan yang dilaksanakan di waktu luang secara bebas dan menyenangkan. Tidak ada tujuan khusus dari kegiatan wisata khusus ini, namun saat ini rekreasi diarahkan pada wisata edukatif, bertujuan agar wisatawan mendapatkan nilai tambah dan pengetahuan yang bermanfaat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: