Peneliti China Ungkap Pasien Virus Corona Bisa Tanpa Gejala Lebih dari 24 Hari
Studi tersebut mengutip percobaan laboratorium baru-baru ini, di mana para peneliti menemukan bahwa empat dari 62 sampel tinja dinyatakan positif virus corona. Eksperimen terpisah kemudian mengidentifikasi empat pasien lagi, yang ditemukan saluran pencernaan, saliva, atau spesimen urin darinya positif terhadap virus corona.
Virus corona jenis baru ini juga dapat ditransfer melalui kontak, yang dikenal sebagai transmisi fomite. Seperti misalnya, ketika seseorang menyentuh benda yang tercemar sebelum menyentuh mata, hidung, atau mulut, atau area selaput lainnya, yang lebih rentan terhadap serangan virus.
Pada 8 Februari lalu, pejabat kesehatan Shanghai mengkonfirmasi bahwa virus yang mematikan itu dapat menyebar melalui aerosol. Hal itu berarti seseorang bisa terinfeksi dengan menghirup partikel virus di udara.
Pada hari yang sama, pemerintah AS mengklasifikasikan virus corona sebagai penyakit menular konsekuensi tinggi yang ditularkan melalui udara, merujuk pada penyakit yang dapat menyebar melalui tetesan pernapasan atau transmisi aerosol.
Selain itu, penelitian terbaru menemukan bahwa hanya kurang dari setengah pasien yang menunjukkan tanda-tanda demam pada awal penyakit, meskipun mayoritas dari mereka atau sekitar 88 persen mengalami demam setelah dirawat di rumah sakit.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: