“Apa yang berbeda dari rencana ini adalah menolak untuk menerima konsep-konsep usang dari rencana perdamaian sebelumnya yang sama. Rencana ini menolak untuk menerima bahwa satu-satunya cara untuk menyelesaikan konflik adalah dengan formula yang telah gagal selama lebih dari 70 tahun, ” katanya.
Danon mengatakan bahwa rencana tersebut merupakan persyaratan dari pendekatan realistis yang tidak takut untuk menggabungkan ide-ide inovatif untuk mengatasi masalah yang kompleks antara kedua belah pihak.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: