Wakapolri Komisaris Jenderal Polisi Gatot Eddy Pramono menilai keberadaan internet menjadi salah satu sarana berkembangnya radikalisme di Tanah Air. Sebab saat ini siapapun bisa bebas mengakses internet dengan menggunakan telepon pintar.
"Ada dua orang polwan di Polda Maluku Utara belajar paham radikal itu melalui media sosial yang terenkripsi, mereka tidak saling kenal tapi seorang polwan bisa dibuat siap jadi pengantin yang melakukan aksi teror," katanya di Padang, Jumat (15/2), saat memberikan Kuliah Umum di Universitas Andalas (Unand).
Baca Juga: Cegah Radikalisme di Pemerintahan, Gus Yaqut: Perketat Seleksi CPNS
Baca Juga: Pak Polisi Buka-bukaan Lucinta Luna di Ditahan Sel Perempuan: Sel Pria Penuh
Menurutnya biasanya polwan sebelumnya sudah mendapatkan wawasan kebangsaan namun karena pengaruh internet akhirnya malah bisa didoktrin. Artinya kalau tidak bijak menggunakan teknologi kemudian belajar sesuatu di media sosial maka bisa jadi permasalahan, kata dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: