Serangan Rusia-Suriah Bikin Hampir 1.000 Warga Idlib Kehilangan Rumah
Serangan pasukan Suriah dan Rusia ke Provinsi Idlib sejak Desember tahun lalu telah menyebabkan 900 ribu orang kehilangan tempat tinggal.
Mereka, termasuk di antaranya bayi dan balita, harus hidup dalam krisis di kamp bantuan.
Baca Juga: Konflik Suriah Tak Akan Pengaruhi Turki dalam Kesepakatan Rudal S-400 Rusia
"Krisis di barat laut Suriah telah mencapai tingkat baru yang mengerikan," kata kepala urusan kemanusiaan dan bantuan darurat PBB Mark Lowcock pada Senin (17/2/2020), dikutip laman Al Arabiya.
Dia mengungkapkan para pengungsi mengalami trauma. Mereka pun terpaksa tidur di luar kamp di tengah suhu dingin yang menusuk.
Sebab kamp-kamp bantuan telah sesak oleh pengungsi lainnya.
"Ibu membakar plastik untuk menjaga anak-anaknya tetap hangat. Bayi dan anak kecil sekarat karena kedinginan," ucap Lowcock.
Menurut dia, serangan yang dilancarkan ke barat laut Suriah memang tak pandang bulu.
"Fasilitas kesehatan, sekolah, tempat tinggal, masjid, pasar, telah terhantam. Sekolah ditangguhkan, banyak fasilitas kesehatan ditutup. Ada risiko wabah penyakit serius," ujarnya.
"Kami sekarang menerima laporan bahwa permukiman untuk orang-orang terlantar turut terhantam, yang mengakibatkan kematian, cedera, dan perpindahan lebih lanjut," kata Lowcock menambahkan.
Idlib, termasuk sebagian dari Provinsi Aleppo yang bertetangga, adalah rumah bagi sekitar tiga juta orang.
Setengah dari penduduk di sana telah mengungsi akibat gempuran serangan yang dilancarkan Suriah dan Rusia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: