Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
"Mereka yang membayar jadi bukan pengguna tapi pabrikan, setiap produsen dia harus membayarkan dan tarifnya spesifik secara multi tarif bergantung seberapa besar emsisi CO2 nya dan itu dibayar secara berkala," tegas Sri.
Baca Juga: Sejumlah Kendaraan Komersial Bakal Meluncur di GIICOMVEC 2020
Dia memperkirakan, potensi penerimaan dari cukai tersebut sebesar Rp15,7 triliun. Asumsi nilai potensi penerimaan cukai emisi kendaraan bermotor sekurang-kurangnya sama dengan nilai penerimaan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebagai konsekuensi peralihan dalam bentuk cukai.
"Sebelumnya lewat PPnBM seharusnya instrumen itu lebih tepat dalam bentuk cukai meski efeknya sama cuma terminologi secara tepat cukai. Kami masih harus hitung dampak inflasinya," ungkap Sri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
