PT Metro Healthcare Indonesia Tbk optimis bila setelah penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) yang digelar tahun ini akan membuat pemilik RS Metro Hospital ini bisa mengantongi laba bersih senilai Rp16 miliar. Pasalnya, pada tahun 2019 perusahaan masih mencatatkan kerugian Rp33 miliar (unaudited).
"Kami sangat optimistis kinerja keuangan ke depan akan terus membaik," kata Direktur Utama Metro Healthcare, Henry Kembaren, di Jakarta, Rabu (19/2/2020).
Laba bersih akan didongkrak oleh perolehan pendapatan usaha Metro Healthcare yang diperkirakan bisa mencapai Rp221 miliar atau meningkat dari perolehan di 2019 yang senilai Rp152 miliar. Bahkan, pada 2021 nilai pendapatan bisa mencapai Rp359 miliar dengan laba bersih diproyeksikan Rp35 miliar.
Baca Juga: Cari Dana Segar, Metro Hospital Jualan Saham ke Publik
Dia mengungkapkan, target kinerja keuangan tersebut akan ditopang oleh dana hasil IPO yang diperkirakan berkisar Rp1,02 triliun-Rp1,1 triliun. "Sebagian besar dana hasil IPO akan kami gunakan untuk pembelian lahan yang nantinya dibangun rumah sakit. Kami akan terus menambah jumlah rumah sakit," jelasnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan, saat ini perseroan menerapkan strategi konservatif yang akan mengembangkan aset melalui pertumbuhan ekuitas. Di sisi lain, Metro Healthcare akan menjaga liabilitas di level yang rendah. "Dengan demikian, perseroan bisa mengurangi risiko terhadap suku bunga," imbuhnya.
Henry mengatakan, alokasi anggaran belanja modal (capex) Metro Healthcare di 2020 sebesar Rp800 miliar akan bersumber dari dana hasil IPO dan pinjaman perbankan. "Capex akan kami peroleh dari dana IPO dan sebagian lagi dari perbankan sesuai kebutuhan," ucap Henry.
Baca Juga: Harga Saham Meroket, DADA Kantongi Dana Ratusan Miliar dari Masyarakat
Dia meyebutkan, saat ini perseroan memiliki tujuh rumah sakit di bawah naungan Metro Hospitals. Selain itu, Metro Healthcare juga berencana membangun fasilitas training center untuk menghasilkan tenaga ahli di bidang kesehatan, serta mengembangkan start up layanan kesehatan.
Rumah sakit yang dimiliki perseroan adalah, PT Rumah Sakit Bunda Sejahtera (RSIA Bunda Sejahtera), PT Sehat Karunia Utama (RS Umum Bina Sehat Mandiri), PT Kasih Karunia Bapa (RS Umum Metro Hospitals Cikarang), PR Mulia Insan Bersama (RS Umum Metro Hospitals Cikupa), PT Eka Tunggal Jaya (RS Umum Kartini), PT Pramudya Dasa Sakti (RSIA Mitra Husada) dan PT Indah Nusa Indonesia (RSIA Santo Yusuf).
Hingga akhir tahun ini, Metro Healthcare menargetkan total aset mencapai Rp3,54 triliun atau meningkat dari posisi per akhir Desember 2019 yang senilai Rp2,42 triliun. Sedangkan, liabilitas di akhir tahun ini diperkirakan hanya Rp262 miliar dan ekuitas mencapai Rp3,28 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri