Oh No! BI Pangkas Suku Bunga 25 Bps, Rupiah Nahas dan Ambruk ke Level Bawah Dunia!
Rapat Dewan Gubernur (RGD) Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin dari level 5% menjadi 4,75%. Kebijakan tersebut diklaim menjadi langkah yang tepat di tengah ketidakpastian ekonomi global akibat wabah virus corona.
"Kebijakan moneter tetap akomodatif dan konsisten dengan prakiraan inflasi yang terkendali, stabilitas eksternal yang aman, serta langkah preemtive untuk jaga momentum ekonomi domestik di tengah tertahannya ekonomi global sehubungan terjadinya Covid 19 (virus corona)," jelas Gubernur BI, Perry Warjiyo, Jakarta, Kamis (20/02/2020).
Baca Juga: Bank Indonesia Bikin Harap-Harap Cemas, Rupiah Tahan Napas!
Agaknya, keputusan BI memangkas suku bunga belum cukup ampuh untuk menyelamatkan rupiah dari tekanan global. Bagaimana tidak, bukannya membaik, depresiasi rupiah semakin lama justru semakin dalam. Hingga pukul 15.00 WIB, rupiah tertekan -0,56% ke level Rp13.764 per dolar AS. Bahkan, beberapa saat lalu rupiah jeblos hingga ke level Rp13.778 per dolar AS.
Baca Juga: Sitaan Aset Milik Tersangka Jiwasraya Capai Rp11 Triliun, Kejagung: Punya Benny Tjokro Paling Gede!
Gerak rupiah semakin tertekan ketiga dua mata uang global lainnya juga ikut memborbardir rupiah, yakni poundsterling (-0,41%) dan euro (-0,40%). Dolar Australia pun sudah menunjukkan tanda-tanda serangan balik karena saat ini apresiasi rupiah atas mata uang itu tersisa sebesar 0,02% saja.
Parahnya lagi, mata uang Garuda yang beberapa saat lalu masih bertengger di posisi teratas di Asia, kini justru merosot jauh hingga ke poisisi tiga terbawah setelah won (0,09%) dan baht (0,09%). Rupiah tak mampu melawan pasukan mata uang Asia lainnya, seperti dolar Hong Kong (-0,51%), yuan (-0,31%), yen (-0,20%), dolar Taiwan (-0,20%), dolar Singapura (-0,15%), dan ringgit (-0,06%).
Sementara rupiah tertekan, dolar AS justru berjaya dan tak terkalahkan. Mata uang Paman Sam itu unggul signifikan atas seluruh mata uang global, misalnya dolar Australia, euro, poundsterling, dolar New Zealand, yuan, yen, dolar Hong Kong, dolar Taiwan, won, dolar Singapura, dan banyak lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih