Teknologi yang digunakan disebut dengan JALA.ai Pixel atau semacam tracking tools. Di ranah online, teknologi tersebut bekerja sama dengan Pixel yang dimiliki oleh Facebook, Instagram, dan juga Google.
"Aplikasi yang digunakan oleh sales officer itu kami sebut JALA Assistant. Salah satu fitur unggulannya adalah penyaluran data prospek secara real-time dari online marketing. Jadi, iklan yang dijalankan di online (FB, IG, Google, Website) yang bertujuan mencari data prospek akan langsung masuk smartphone sales officer atau push notification," papar Aga.
Tidak hanya JALA Assistant, untuk posisi sales manager atau management level, JALA.ai menghadirkan JALA Dashboard. Fitur yang dimiliki oleh JALA Dashboard, antara lain Lead Performance, Campaign Performance, dan Team Performance.
Baca Juga: Bukan Bisnis Receh, Toko Kelontong Sumbang Rp69,3 Triliun PDB Ritel Nasional
Ketiga fitur ini mampu memberikan laporan menyeluruh terhadap kinerja database prospek, perbandingan kegiatan marketing online & offline, sampai kinerja tim.
Sebagai pemain baru di dunia startup, JALA.ai baru memasuki tahap seed funding. Namun, di tahun ini JALA.ai menargetkan untuk mendapatkan investor baru. JALA.ai saat ini sedang dalam proses pembicaraan dengan investor dari luar, dan memilih mana yang paling sesuai dengan visi perusahaan ke depan.
CMO JALA.ai, Guntur Kusuma Ardhy menambahkan bahwa JALA.ai juga akan melakukan penetrasi ke negara lain. Walaupun JALA.ai sebagai pemain lokal, tapi mimpi mereka tidak hanya berhenti sampai pasar Indonesia saja. Setelah Indonesia, Asia Tenggara adalah target berikutnya.
"Aspek ini juga yang kami pertimbangkan dengan calon investor kami," tutup Guntur.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti