Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bidik Segmen Menengah ke Atas, Datascrip Bertarung Sengit di Pangsa Mirorless

Bidik Segmen Menengah ke Atas, Datascrip Bertarung Sengit di Pangsa Mirorless Kredit Foto: Bernadinus Adi Pramudita
Warta Ekonomi, Jakarta -

Distributor kamera Canon di Indonesia, Datascrip mengungkapkan sedang membidik segmen menengah ke atas dalam penjualan kamera mirorless. Menurutnya, segmen ini merupakan segmen tersengit dalam penjualan kamera.

"Kalau kita lihat yang paling tough itu ada di kelas mirorless. Di mirorless ini segmen yang terlihat memang bertumbuh dengan signifikan di kelas menengah ke atas," ujar Senior Marketing Manager Datascrip Yase Defirsa Cory di Holiday Inn Kemayoran, Jumat (21/2/2020).

Pihaknya yang baru merilis 1D X Mark III di Indonesia cukup percaya diri untuk menjual sebanyak 120 unit di tahun ini karena kamera tersebut tergolong pada segmen high end, yang didominasi profesional. Sementara di segmen entry level, Yase mengatakan segmen ini sangat sensitif.

Baca Juga: Canon Luncurkan Kamera Baru, Harganya Setara Mobil Seken

"Kalau entry level sensitif terhadap harga, dan perubahan kebijakan. Kalau yang mid high ini cenderung stabil. Kita cukup confident dengan penjualan 1D x Mark III ini sebanyak 120 unit," lanjutnya.

Sementara di segmen kelas menengah, pihaknya mengaku kewalahan jika harus bersaing dengan industri smartphone. Hal ini berdampak pada penurunan penjualan di segmen kamera dengan harga dua hingga empat jutaan.

"Kalau yang harga 2-4 jutaan sendiri, orang sudah bisa dapat smartphone dengan harga segitu," katanya.

Baca Juga: Virus Corona Paksa Datascrip Turunkan Target Penjualan Kamera

Namun, di kelas entry level harga satu jutaan, Yase menyebut pihaknya masih menjual kamera kelas flasghip pada jenis kamera saku yang masih bisa bersaing dengan smartphone karena teknologi yang belum bisa diadaptasi oleh smartphone.

"Kita jualan cukup banyak, ada flagship untuk entry level, di kisaran satu jutaan. Dan kamera pocket yang teknologinya belum bisa ditiru oleh smartphone. Itu masih bisa dijual," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: