Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lebih dari 140 Kasus Baru Dilaporkan, Infeksi Corona di Korsel Capai 763

Lebih dari 140 Kasus Baru Dilaporkan, Infeksi Corona di Korsel Capai 763 Kredit Foto: Reuters/Tyrone Siu
Warta Ekonomi, Daegu -

Lebih dari 140 kasus virus corona jenis baru dilaporkan di Daegu, Korea Selatan (Korsel) serta wilayah sekitarnya pada Senin (24/2). Sebagian besar penyebaran COVID-19 terjadi di kota itu dan pemerintah telah melakukan upaya untuk mengendalikan penyebaran lebih lanjut.

Secara keseluruhan jumlah kasus virus corona jenis baru di Korsel adalah 763. Terdapat dua kematian terbaru yang juga terjadi di Negeri Ginseng tersebut terkait COVID-19, membawa total korban meninggal menjadi tujuh orang.

Para pejabat Korsel menyatakan harapan agar penyebaran virus corona dapat terkendali, khususnya di wilayah-wilayah sekitar Daegu. Beberapa ahli sebelumnya mencatat tanda-tanda bahwa COVID-19 telah menyebar di negara Asia Timur terrsebut, termasuk dengan adanya sejumlah kasus di ibu Kota Seoul.

Baca Juga: Pengusaha Korsel Ketar-Ketir Usai Karyawan Samsung Terinfeksi Virus Corona, LG Ikut Lakukan Hal Ini

Pada Jumat (21/2) lalu, Wali Kota Daegu Kwon Young-Jin memberitahukan para warga agar tetap berada dalam rumah untuk sementara waktu, setelah ditemukannya gejala virus corona pada 90 orang jemaat di salah satu gereja setempat. Jalan-jalan di kota terbesar keempat di Korsel itu seketika menjadi sangat sepi, nyaris seperti tak ada kehidupan.

Pada awalnya, kasus COVID-19 di Daegu dikonfirmasi pada seorang perempuan berusia 61 tahun yang merupakan jemaat gereja. Ia yang kemudian dinyatakan positif virus corona sempat menghadiri ibadah di gereja, membuat penyebaran kepada jemaat lainnya terjadi secara massal.

“Kami sedang dalam krisis yang tak biasa. Kami meminta warga tetap berada di rumah yang terisolasi dari keluarga mereka,” ujar Kwon pada 21 Februari lalu.

Presiden Korsel Moon Jae-in mengatakan siaga virus corona di negara itu kini berada pada level merah yang merupakan tingkat tertinggi. Hal ini memungkinkan penutupan sementara sekolah dan tempat publik lainnya, serta berkurangnya operasi transportasi umum dan penerbangan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: