Warga lain di lokasi yang sama, Nur (60), mengatakan hal serupa. Ia juga menyebut peringatan dini akan membantu mempersiapkan diri atau mengungsi. "Enggak ada (peringatan) dari pihak pemerintah," jelas Nur.
Bantuan segera yang diharapkan warga di tiap kali banjir terjadi, menurut Nur, adalah perahu karet yang siap sedia, termasuk alat pembersih dan cairan antikuman.
"Ya pembersihan. Alat-alat bersih. Sikat. Karbol. Perahu karet itu. kalau kita mau pergi atau pulang dari sana. minta ada angkutan kapal boat yang disediakan. Harus stand by," kata Nur.
Di lokasi lainnya, Wagiyah (51) mengatakan kebutuhan yang mendesak bagi warga di saat banjir terjadi adalah makanan jadi, termasuk obat-obatan.
Sementara itu, Ketua Regu dari Dinas Sumber Daya Air wilayah Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Zappa Suharjat Gumilang (32) mengaku timnya telah siaga sejak malam hari menyusul hujan yang tak kunjung reda.
Namun, ia mengatakan tim dari dinas sudah memberikan peringatan dini ke seluruh warga di kawasan kompleks ini.
"Kalau untuk itu dari RT ke RW. Peringatan dininya. Sudah kita sebar melalui Whatsapp. Dari mulut ke mulut sebelumnya," kata Zappa.
Lebih lanjut, Zappa mengatakan tim yang dikerahkan ke lokasi di tiap kecamatan yang mengalami kebanjiran sebanyak tujuh sampai sembilan orang. Tim ini yang melakukan evakuasi, termasuk memeriksa pompa air, dan memantau pintu-pintu air.
"Dan teman-teman sudah melingkar di daerah genangan, dan pintu air Kemang Raya. Rumah pompa Pondok Jaya, melakukan sedot ulang. Penutupan pintu-pintu air," kata Zappa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: