Anak-anaknya Mengeluh, Orang Tua di Hong Kong Minta Uang Sekolah Dikembalikan
Banyak orang tua di Hong Kong yang meminta pengembalian uang iuran sekolah anak-anak mereka. Hal ini karena selama berbulan-bulan sekolah ditutup lantaran gelombang demonstrasi terjadi.
Terbaru, sekolah ditutup karena wabah virus corona. Begitu banyak pertanyaan dari para murid mengenai kegiatan belajar mereka yang harus terhenti.
Baca Juga: Banyak Orang Panik, Tisu-tisu di Hong Kong Dirampok Sekelompok Orang
Seperti Jackie Yang, warga Hong Kong yang bekerja untuk di bank sekaligus orang tua dari satu anak yang telah bersekolah. Ia kerap mendengar anaknya bertanya berbagai macam pertanyaan mengenai sekolahnya.
“Ibu, saya tidak bisa log in ke komputer, ibu saya tidak bisa mencetak tugas, dan begitu banyak pertanyaan tentang sekolah hampir setiap menit,” ujar Yang dilansir The Japan Times, Rabu (26/2/2020).
Bagi Yang dan ribuan orang tua lainnya di Hong Kong, beberapa bulan terakhir menjadi waktu yang sulit dan membuat frustasi. Anak-anak di usia sekolah di kota administrasi khusus China itu diperkirakan tidak dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar selama 13 pekan karena permintaan pemerintah setempat.
Penutupan kegiatan publik sementara waktu dilakukan oleh pemerintah Hong Kong pertama kali karena gelombang protes yang terjadi sejak Juni 2019. Situasi yang tidak aman dan belum menemukan titik terang untuk memulihkan keadaan di kota itu kemudian semakin memburuk dengan wabah virus corona, yang pertama kali ditemukan di daratan China.
Di atas semua itu, para orang tua menekankan bahwa biaya pendidikan di Hong Kong dapat mencapai 20 ribu dolar AS per tahun. Karena itu, menurut Yang, penutupan sekolah menjadi kekhawatiran baginya serta anak-anak yang bersekolah, terlebih dengan rencana pemerintah di kota itu yang mengatakan kemugkinan segala kegiatan publik dapat berjalan normal kembali pada 20 April mendatang.
Biaya sekolah mencakup seperti makan siang, bus, dan kegiatan penunjang menjadi salah satu yang digarisbawahi. Para orang tua mengeluhkan anak-anak mereka tidak mendapatkan pendidikan yang telah dibayarkan untuk waktu selama penutupan, memicu perdebatan tentang siapa yang harus menanggung beban keuangan dari gangguan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Beberapa orang tua telah meminta uang kembali dari yang telah dibayarkan. Yang telah bergabung dengan puluhan orang tua lainnya untuk mengajukan petisi pengembalian uang atas layanan pendidikan yang tidak lagi diterima anak-anak mereka, seperti makanan dan transportasi. Mereka juga menuntut sekolah-sekolah mengurangi liburan di waktu hari raya Paskah dan musim panas untuk menggantikan waktu yang hilang.
Di Hong Kong, biaya bus sekolah saja adalah seharga 4.000 dolar untuk sebulan atau lebih. Sejauh ini, sebagian besar permintaan untuk pengembalian biaya pendidikan dari para orang tua tidak terpenuhi.
Sekolah mengatakan mereka masih perlu membayar guru, dan kontrak dengan vendor pihak ketiga, yaitu penyedia bus sekolah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: