Lalu soal milenial, bagaimana Paramount bisa mengakomodasi kebutuhan rumah para milenial ini?
Jadi, memang ke depan milenial ini pasarnya paling besar ke depan. Cuma memang saat ini daya beli milenial belum seperti angkatan tuanya. Sekarang kami kombinasi generasi sebelum milenial tetap menjadi porsi utama kami. Porsi milenial ini, target kami berikutnya. Kalau sekarang daya beli milenial untuk rumah-rumah kelas Rp1 miliar. Namun, kami tetap sediakan, baik dari sisi landed ataupun apartemen.
Saat ini kita memasuki era digitalisasi. Bagaimana perusahaan menyikapi perubahan ini?
Memang kita sudah masuk ke digitalisasi. Terutama untuk sisi marketing-nya dalam mempromosikan produk. Namun, industri properti saat ini belum bisa secara penuh digitalisasi. Karena kaitan dengan properti ini kan legal. Legal ini kan mau tidak mau masih ada proses-proses yang tidak bisa full digital.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: