Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Panas! Militer Turki Ancam Balas Dendam Atas Kematian 2 Tentaranya di Suriah

Panas! Militer Turki Ancam Balas Dendam Atas Kematian 2 Tentaranya di Suriah Pemanggilan kepala perwakilan Turki untuk Prancis ini terkait dengan operasi militer yang dilancarkan Ankara di Suriah. | Kredit Foto: Foto/Reuters
Warta Ekonomi, Idlib -

Dua tentara Turki tewas dan dua lainnya cedera dalam serangan udara di Idlib Suriah, pada hari Rabu (26/2/2020) kemarin. Militer Ankara balas dendam dengan menyerang posisi pasukan pemerintah Suriah.

Kementerian Pertahanan Turki mengonfirmasi kematian dua tentara Ankara akibat serangan udara kemarin. Menurut kementerian itu, serangan balasan telah diluncurkan dengan menargetkan pasukan pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad di wilayah tersebut.

Baca Juga: Erdogan Bilang Pemukulan Mundur Militer Suriah di Idlib Tak Butuh Waktu Lama Lagi

Militer Ankara mengklaim serangan balasannya telah membuat 114 anggota pasukan Suriah "dinetralkan". Selain itu, satu sistem pertahanan udara, satu sistem anti-tank, satu instalasi anti-pesawat ZU-23, tiga tank dan satu amunisi pengangkut kendaraan hancur.

Tak hanya itu, pasukan Turki juga mengklaim merebut tiga tank rezim Suriah.

"Darah para martir kami tidak pernah dibiarkan ditinggalkan di tanah, juga tidak akan ditinggalkan setelah itu," kata militer Turki dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Sputniknews, Kamis (27/2/2020).

Pernyataan dari Ankara mencatat bahwa serangan balasan terhadap target pemerintah Suriah telah diambil dan akan terus dilakukan.

Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan bahwa pasukan negaranya tidak akan mengambil langkah mundur dari Provinsi Idlib, Suriah.

Dia mengatakan bahwa waktu yang diberikan Ankara kepada Damaskus untuk menarik pasukannya dari pos pemantauan Turki di Idlib akan menuju akhir.

Erdogan bersumpah bahwa pasukan Turki akan mendorong tentara Suriah mundur dari batas pos-pos pemantauan Turki di wilayah itu pada akhir Februari 2020.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: