NASA Libatkan Publik dalam Misi Perjalanan Venus, USD15.000 Disiapkan buat Pemenang
Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan pada (21/2/2020) lalu, pihaknya akan mengunjungi Venus, dalam waktu dekat. Bukan untuk pendaratan saja, melainkan juga untuk melakukan penjelajahan di planet terdekat kedua setelah matahari itu.
Dalam pengumumannya, NASA juga dilaporkan melakukan tantangan pada publik untuk membantu merancang rover Venus di masa depan, yang disebut Automaton Rover for Extreme Environments (AREE).
Baca Juga: Di Balik Gegernya Virus Corona, NASA Temukan Fakta Polusi Udara di China Menurun Drastis
Tantangannya, dikhususkan untuk menghindari rintangan pada Clockwork Rover dan mengembangkan sensor penghindaran untuk rover. Berdasarkan informasi, konsep itu didanai oleh hibah dari program NASA Innovative Advanced Concepts.
Menurut koordinator tantangan untuk NASA Tournament Lab, di Johnson Space Center, Ryon Stewart, kesempatan bagi masyarakat itu sangat menarik.
Terlebih, ketika NASA juga menyebut bahwa tantangan itu adalah cara yang bagus untuk melibatkan minat dan kecerdikan publik dan memungkinkan eksplorasi ruang untuk semua orang.
“Hadiah tempat pertama dalam tantangan adalah 15.000 dolar AS. Posisi kedua 10.000 dolar AS dan tempat ketiga memenangkan 5.000 dolar AS,” kata dia seperti dilansir EarthSky, Senin (2/3/2020).
Menurut dia, NASA Tournament Lab telah menjadi tuan rumah dalam tantangan di platform crowdsourcing heroX itu. Rencananya, pengiriman berkas dan kebutuhan lainnya akan diterima paling lambat hingga 29 Mei 2020.
Sejauh ini, sudah ada beberapa misi yang dilakukan Bumi ke Venus dalam beberapa dekade terakhir. Namun demikian, kunjungan ke Venus itu hanya bertahan beberapa waktu saja, utamanya mengingat suhu permukaan Venus yang bisa melelehkan timbal.
Kunjungan terakhir ke Planet Venus, terjadi pada misi Vega 2 pada 1985. Kunjungan di permukaan Venus itu, hanya berkisar 57 menit, tujuannya, untuk mentransmisikan data.
Beberapa pendaratan yang berhasil sampai ke permukaan Venus, juga telah dilakukan Uni Soviet pada 1980-an. Namun, tidak bertahan lama di lingkungan yang sangat panas, korosif, dan bertekanan tinggi itu.
Sekarang, pada teknologi saat ini, NASA mengklaim sedang berhasrat untuk membangun penjelajah yang dapat bertahan lebih lama dan karenanya dapat mendapatkan lebih banyak ilmu.
Sementara itu, penyelidik utama untuk AREE, Jonathan Sauder juga menyatakan bahwa, Venus dan Bumi pada dasarnya memiliki karakteristik yang sama. Namun demikian, Venus berubah pada titik yang tidak ramah pada kehidupan yang dikenal di Bumi.
“Ketika dihadapkan dengan navigasi salah satu lingkungan terestrial paling menantang di tata surya, kita perlu berpikir jauh di luar batas,” kata dia.
Oleh sebab Itu, pihaknya saat ini juga menyebut, sedang membutuhkan kreativitas pembuat dan penemu garasi untuk membantu menyelesaikan tantangan dari NASA itu.
Bumi dan Venus merupakan planet yang memiliki akar sama dan menarik untuk dijelajahi. Venus juga ia sebut mirip dengan bumi dalam beberapa miliar tahun lalu.
“Dan bahkan mungkin memiliki lautan,” katanya.
Dalam sebuah penelitian pada bulan lalu, bahkan, disebut Venus masih memiliki gunung berapi aktif. Alhasil, Venus kini disematkan dengan Bumi dan Bulan Jupiter lo sebagai planet dan bulan yang memiliki gunung berapi aktif di tata surya.
Namun demikian, ada fakta yang lebih menarik, di mana para ilmuan saat ini sedang beranggapan bahwa, kehidupan seperti bakteri primitif mungkin masih dapat bertahan hidup di Venus.
Sebab, Mikroorganisme sebenarnya itu digadang-gadang sebagai teori untuk menjelaskan bercak-bercak gelap yang tidak biasa, dan terlihat di atmosfer Venus. Tetapi, hal tersebut masih belum bisa dijelaskan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: