Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dinilai Cepat Ambil Langkah, Ekonom Binus Sebut Prabowo Jadi Sentimen Positif IHSG

Dinilai Cepat Ambil Langkah, Ekonom Binus Sebut Prabowo Jadi Sentimen Positif IHSG Kredit Foto: Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat Ekonomi dan Perbankan dari Binus University M. Doddy Ariefianto menyebut, langkah cepat yang diambil oleh Presiden RI Prabowo Subianto dalam merespons kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump menjadi salah satu faktor yang memengaruhi sentimen positif di IHSG beberapa hari terakhir.

“Terdapat sentimen positif di bursa saham Indonesia (IHSG) dalam beberapa hari terakhir ini. Faktornya adalah, melunaknya Trump’s tariffs policy. Di samping itu, gercepnya Presiden (Prabowo) terhadap Trump Policy (yang mengambil langkah non-konfrontatif) serta fokus kepada ekonomi,” ungkap Doddy kepada wartawan, Selasa (15/4).

“Pasca lebaran kemarin salah satu agenda awal Presiden adalah sarasehan dengan para ekonom-pengamat pasar. Hal ini menunjukkan bagaimana Presiden sangat fokus dan tanggap terhadap kondisi pasar,” lanjutnya.

Dalam tiga hari perdagangan terakhir, Bursa Efek Indonesia mencatatkan penguatan beruntun yang membangkitkan optimisme di tengah tantangan global. 

Baca Juga: IHSG Kembali Bangkit, Pasar Dinilai Optimistis dengan Kebijakan Prabowo

Pada Kamis, 10 April 2025, IHSG mencatat lonjakan impresif sebesar 4,79%, dipicu oleh sentimen positif dari penundaan kebijakan tarif impor oleh Trump. 

Keesokan harinya, Jumat, 11 April, IHSG masih mencatat kenaikan meskipun terbatas di angka 0,13%, menunjukkan stabilitas dan ketahanan pasar menghadapi dinamika geopolitik. 

Pada Senin, 14 April, IHSG kembali menguat 1,70%, mengukuhkan tren positif sekaligus memperkuat harapan bahwa ekonomi Indonesia sedang memasuki fase pemulihan dan ekspansi yang kokoh.

Kebijakan-kebijakan strategis Prabowo—mulai dari dorongan terhadap industrialisasi berbasis hilirisasi hingga penguatan diplomasi ekonomi dengan negara-negara sahabat—dinilai memberikan sinyal yang kuat bahwa ekonomi Indonesia akan terus ekspansif di tengah ketidakpastian global.

Baca Juga: IHSG Sesi Pertama Menguat 1,20% ke 6.445, Begini Masih Bursa Asia

Meski demikian, kondisi ekonomi saat ini diakui oleh Doddy memang penuh dengan ketidakpastian (uncertainty), di mana kondisi tersebut juga dipengaruhi oleh sikap Trump yang tidak terduga (unpredictable) serta China yang berani untuk ‘bermain keras’.

“Uncertainty masih sangat tinggi. Trump itu unpredictable; begitu juga China ternyata berani main keras. Kita harus waspada. Koordinasi terutama dengan BI dan OJK harus intensif. Komunikasi harus intense setiap ada perkembangan,” jelas dia.

“Bagus juga kalau bisa menggalang kekuatan (sebagai poros ketiga di luar AS dan China). Komunikasi dengan pasar (updating reguler) harus di-maintain. Kalau nanti ada gejolak lagi (sangat mungkin); bagus sekali jika Presiden, Gubernur BI dan Kepala OJK duduk konpers.”

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: