Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PKS Sentil Jokowi Lagi: Daripada Rp72 M ke Influencer, Mending Stok Masker!

PKS Sentil Jokowi Lagi: Daripada Rp72 M ke Influencer, Mending Stok Masker! Presiden Joko Widodo (tengah), Ketua Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso (kanan), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri), Seskab Pramono Anung (kedua kiri), dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (kedua kanan) memberikan keterangan pers saat menghadiri Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan Tahun 2020 di Jakarta, Kamis (16/1/2020). | Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kasus terdeteksinya dua warga Depok, Jawa Barat yang terinfeksi virus corona membuat masyarakat Indonesia gempar. Padahal, sejak heboh kemunculan virus ini di Wuhan China, Indonesia cukup pede mengklaim masih bebas dari corona atau Covid-19.

Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS, Kurniasih Mufidayati mengatakan, dengan ditemukannya dua WNI yang positif corona, pemerintahan era Jokowi diminta punya kebijakan yang tepat.

Salah satu kebijakan itu, menurutnya, dengan mengkaji ulang penggunaan dana Rp72 miliar yang diproyeksikan untuk memakai influencer demi mempromosikan pariwisata Tanah Air.  Bagi dia, kondisi di Indonesia saat ini tengah fokus menangani virus corona.

Baca Juga: Terpukul Corona, Perusahaan Perangkat Keras Komputer Ini Pangkas Arus Kas

"Kan rencana itu alokasi dana itu sebelum ada positif corona di Indonesia ya. Tapi, dengan adanya kejadian kasus positif corona ini saya kira pemerintah perlu meninjau kembali alokasi anggaran itu untuk ke mana," kata Kurniasih dalam keterangannya, Rabu (4/3/2020).

Dia menjelaskan, penanganan corona ini memerlukan anggaran besar. Mulai dari fasilitas kesehatan sampai ketersediaan stok obat harus jadi prioritas.

"Karena kita harus memastikan semua fasilitas kesehatan itu tersedia lengkap dengan alat kesehatannya. Itu harus dipastikan dan itu pasti butuh dana," jelasnya.

Dia menambahkan, daripada membayar influencer, lebih baik memprioritaskan aspek kesehatan rakyat di tengah ancaman bayangan corona. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan menyediakan hand sanitizer atau memberikan masker yang saat ini langka di pasaran.

"Penyediaan stok masker yang diperbanyak untuk yang sakit. Bukan yang sehat. Stok vitamin untuk menambah imunitas masyarakat yang memang sudah (menunjukkan) gejala-gejala flu atau sejenis Covid-19. Kan ini juga butuh dana, butuh biaya," ujarnya.

Namun, jika memang pemerintah memiliki dana yang cukup, tak ada salahnya mempromosikan sektor pariwisata. Promosi ini juga penting agar tidak turut menurun karena terdampak corona. Namun, jika dana terbatas, tak perlu pemerintah memaksakan. Prioritaskan kesehatan masyarakat. 

"Kita sama-sama tahu kalau memang punya ketersediaan dana yang besar boleh kedua-duanya, pariwisata disubsidi, tapi jangan diabaikan untuk penanganan kasus corona ini harus dialokasikan anggaran juga," ujarnya.

Baca Juga: Corona Menggila, IMF Mau Bagi-bagi Utang!?

Polemik influencer ini tak lepas dari kebijakan pemerintahan Jokowi yang memutuskan menganggarkan dana Rp72 miliar untuk promosi pariwisata. Dana Rp72 miliar berasal dari alokasi APBN 2020. 

Tujuan influencer ini demi mempromosikan sektor pariwisata Tanah Air yang redup karena merajalelanya virus corona. Saat ini setidaknya sudah 70 negara yang mengonfirmasi warganya terinfeksi positif corona.

Pun, kondisi saat ini masyarakat membutuhkan masker akibat panik akan corona. Tapi, stok di pasar, di berbagai daerah langka. Jika pun ada, harganya lebih mahal.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: