Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tutup 7 Gerai Giant, Hero Supermarket Lepas dari Rugi Hingga Bisa Untung Puluhan Miliar

Tutup 7 Gerai Giant, Hero Supermarket Lepas dari Rugi Hingga Bisa Untung Puluhan Miliar Kredit Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemilik toko furnitur IKEA serta supermarket Hero dan Giant, PT Hero Supermarket Tbk (HERO) akhirnya berhasil meraihkeuntungan sebesar Rp70,64 miliar di 2019. Pasalnya, perseroan telah menderita rugi dalam dua tahun terakhir. Dimana ,pada tahun 2018 perseroan rugi Rp1,25 triliun.

 

Ada penurunan yang drastis pada biaya restrukturisasi perseroan dari Rp1,38 triliun menjadi Rp239,35 miliar. Inilah yang membuat perseroan berhasil mengantongi untung. 

 

Padahal, pendapatan perseroan hanya naik tipis sebesar 5,4% ke Rp12,27 triliun dari tahun sebelumnya yang Rp12,97 triliun. Laba kotor tercatat pun malah tercatat turun 4,0% menjadi Rp3,55 triliun dari laba kotor Rp3,69 triliun tahun sebelumnya.

 

Baca Juga: Punya Konsep Baru, Giant Keluarkan Harga Teman

 

Laba sebelum pajak diraih Rp55,73 miliar dibandingkan rugi sebelum pajak Rp1,25 triliun tahun sebelumnya. Jumlah aset perseroan tercatat Rp6,05 triliun hingga periode 31 Desember 2019 turun dari Rp6,15 triliun hingga 31 Desember 2018.

 

Sebagai informasi, perseroan pada tahun lalu memang memutuskan untuk menutup 7 gerai Giant yakni, Giant Ekspres Cinere Mall, Giant Ekspres Mampang, Giant Ekspres Pondok Timur, Giant Ekstra Jatimakmur, Giant Ekstra Mitra 10 Cibubur, Giant Ekstra Wisma Asri, dan Giant Ekstra Poins Square.

 

Direktur PT Hero Supermarket Hadrianus Wahyu Trikusumo pada saat itu menuturkan bila penutupan gerai Giant dilakukan karena perseroan sedang melakukan transformasi bisnis.

 

Salah satu faktor penutupan ini adalah persaingan ritel makanan di Indonesia yang semakin ketat. Untuk itu, langkah ini diambil Giant sebagai upaya untuk tetap bertahan dalam bisnis ritel ini.

 

Baca Juga: Habis Rugi Pasca-IPO, Kini Uber Jual Bisnisnya di India, Harganya Capai Rp3 T

 

"Ritel makanan di Indonesia mengalami peningkatan persaingan dalam beberapa tahun terakhir karena perubahan pola belanja konsumen. Giant adalah brand yang kuat namun kami harus terus beradaptasi untuk bersaing secara efektif dengan menerapkan program multi-year transformation untuk memberikan peningkatan jangka panjang.

 

"Kami harus mengubah dan menyegarkan kembali penawaran untuk pelanggan guna memastikan kualitas, serta meningkatkan produktivitas toko untuk keuntungan pelanggan dan keamanan rekan kerja kami. Perubahan ini tidak berarti tanpa tantangan dan kami telah berkomunikasi dengan semua rekan kerja," tambahnya.

 

Hingga Mei 2019, Giant telah memiliki 125 toko yang tersebar di Indonesia. Artinya, dengan ditutupnya 6 gerai tersebut maka Giant hanya memiliki 119 toko di seluruh Indonesia. 

 

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: