Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mental Baja, Perbankan Siap Tangkal Wabah Corona

Mental Baja, Perbankan Siap Tangkal Wabah Corona Kredit Foto: Antara/M Agung Rajasa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penyebaran virus corona telah berdampak ke berbagai sektor industri, seperti pariwisata, perdagangan, ekspor impor ,dan manufaktur. Alhasil dampak ini akan merembet pada kualitas kredit industri tersebut di perbankan.

Direktur Utama BRI Sunarso mengakui penyebaran virus corona memang menjadi tantangan bagi perbankan dalam menjaga kualitas kredit. Namun, berkat stress test yang sering dilakukan perbankan, hal ini membuat perbankan tetap optimis menghadapi tantangan tersebut.

"Memang ada tantangan, tapi bukan kali ini saja kita sudah sering seperti ini. Yang pasti dengan seperti ini risk manajement kita makin siap. Situasi ini sudah sangat kita antisipasi melalui stress testing. Intinya kita optimis mnghadapi tantangan ini. Positifnya risk manajement kita makin sigap," ujar Sunarso di Jakarta (6/3/2020).

Baca Juga: Bank Mandiri Terapkan Protokol Anti-Virus Corona

Senada dengan Sunarso, Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M Siahaan merasa optimis bahwa tantangan virus corona dapat dilalui, bahkan dengan penyebaran wabah ini ada peluang bisnis yang bisa diambil melalui diversifikasi supply chain.

"Supply chain banyak dari China dan seluruh dunia merasa ada waktunya diverisifakasi supply chain, ini peluang dan nasabah melihat itu, memanfaatkan momentum untuk diversifikasi player tidak hanya China, tapi Indonesia. Cukup sejalan dengan visi pemerintah mempermudah investasi di Indonesia. Ini peluang pengusaha Indonesia," ungkap Tigor.

Dia pun mengapresiasi sejumlah stimulus yang diberikan pemerintah dan regulator ke industri perbankan.

Baca Juga: Corona Menggila, Sepertiga Kekayaan 2 Bos AirAsia Lenyap

Diketahui, untuk menjaga pertumbuhan, pemerintah telah memberikan stimulus fiskal di sektor perumahan. Kemudian Bank Indonesia (BI) juga kembali menurunkan suku bunga acuan 25 bps menjadi 4,75%. Terakhir, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merelaksasi kualitas kredit-debitur menjadi satu pilar dari sebelumnya tiga pilar.

"Kerja sama dan diskusi baik antara pemerintah, BI, dan OJK diketahui jaga growth perlu kerja bersama dan tantangan bukan hanya domestik, tapi global tahun lalu perang dagang dan sebagainya, growth tetap baik. Corona bisa effect terhadap ekonomi, enggak hanya Indonesia, tapi juga dunia dan gimana pemerintah dan pemangku kepentingan cegah kemerosotan perlambatan," paparnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: