Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demi Pertumbuhan Ekonomi, Bukalapak Integrasikan Produk Virtual di Warung

Demi Pertumbuhan Ekonomi, Bukalapak Integrasikan Produk Virtual di Warung Kredit Foto: Muhammad Syahrianto

Rachmat Kaimuddin selaku CEO Bukalapak mengapresiasi dukungan Kemenkop-UKM dan Pemprov Jabar. Ia mengatakan, Bukalapak akan berfokus memaksimalkan potensi warung dan UMKM yang diharapkan bisa menjadi kekuatan perekonomian daerah.

"Memasuki dekade kedua, Bukalapak memang fokus mengoptimalkan potensi UMKM yang ada di tiap daerah Indonesia. Warung sebagai salah satu tempat masyarakat dalam beraktivitas ekonomi, memiliki potensi besar untuk jadi kekuatan perekonomian daerah dan mendorong pertumbuhan nasional."

"Tentunya inisiatif ini tidak akan berhenti di sini, ke depannya jangkauan Mitra Bukalapak akan semakin kami perluas baik dari segi jumlah, cakupan, dan kapasitas bisnis," katanya dalam acara launching produk virtual Bukalapak di Gedung Sate Bandung, Minggu (8/3/2020).

Baca Juga: Janji Airlangga ke Pelaku UMKM: Dengan Omnibus Law, Bangun PT Makin Mudah

Fitur Kirim Uang, sambung Rachmat, bekerja sama dengan Bank Mandiri. Sebanyak 1,5 juta warung Mitra Bukalapak bisa dimanfaatkan masyarakat sebagai ATM untuk mengirim uang tanpa harus punya rekening.

Kemudian untuk fitur investasi, melalui produk Tabungan Emas yang bekerja sama dengan Pegadaian, masyarakat dapat berinvestasi emas mulai dari harga yang sangat terjangkau yaitu senilai Rp10.000 di warung Mitra Bukalapak terdekat dengan aman dan diawasi oleh OJK.

"Kami sangat antusias untuk memperkenalkan produk virtual terbaru ini di masyarakat. Dapat dibayangkan, kini warung tradisional bisa membantu masyarakat dalam berinvestasi, mengirim uang, membayar kebutuhan sehari-hari, bahkan pajak kendaraan bermotor. Ada 1,5 juta warung di 189 daerah di Indonesia yang siap melayani kebutuhan masyarakat," tutup Rachmat.

Menurut data Euromonitor International tahun 2018, mayoritas masyarakat Indonesia, India, dan Filipina berbelanja di toko kelontong. Dari nilai pasar retail senilai Rp7,5 juta triliun, sebanyak Rp6,85 juta triliun atau sekitar 92 persen di antaranya transaksi di warung kelontong. Dengan tersedianya berbagai produk virtual di warung, Bukalapak melihat potensi warung untuk mempercepat realisasi masyarakat inklusif di Indonesia.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: