Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gaduh Ahok, Eks Menteri: Ngapain Ribut Ngurusin Pemimpin Ibu Kota Baru? Gak Penting!

Gaduh Ahok, Eks Menteri: Ngapain Ribut Ngurusin Pemimpin Ibu Kota Baru? Gak Penting! Kredit Foto: Antara/Hiro

Contohnya, kata Rizal, Malaysia yang memindah Ibu Kota Negaranya dari Kuala Lumpur ke Putra Jaya yang berjarak 60 kilometer. Tapi, sebaliknya pembangunan kota baru yang jauh dari ibu kota lama, kebanyakan gagal akhirnya jadi simbol dan monumen saja.

Dulu, tambah dia, India memindahkan ibu kotanya dari Old Delhi ke utara yang jaraknya ratusan kilometer, yang lebih bagus, lebih dingin, dan lebih dekat ke Himalaya. Tapi, setelah dibangun ternyata tidak dimanfaatkan.

Baca Juga: Bang Sandi Komentari Target Jokowi Kemiskinan 0%: Halus, Tapi Nusuk Juga

"Akhirnya dibuatlah kota baru bernama The New Delhi, jaraknya 50-60 kilometer dari Old Delhi, baru ibu kota yang baru itu berhasil. Brasil, bikin ibu kota baru namanya Brasilian City (Brasilia), jaraknya (dari ibu kota lama) 400-500 kilometer. Sampai sekarang cuma jadi monumen doang. Kenapa? Pejabat dan pengusaha enggak mau ketemu di Brasilian City karena jauh. Maunya tetap ketemu di Sao Paulo," ungkap Rizal.

Nah, belajar dari pengalaman itu, adalah hal yang tidak penting membicarakan tentang siapa yang akan menjadi kepala proyek ibu kota baru nanti, termasuk Ahok.

"Kenapa enggak penting, (karena) seandainya ada presiden baru yang akan datang, tiba-tiba dia putusin mau balik ke Jakarta ibu kota, ribet enggak? Jadi, ngapain ribut ngurusin siapa yang pimpin ibu kota baru," katanya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: