Taiwan Sukses Cegah Virus Corona Meluas Lewat Kebijakan Masker, Indonesia Bisa Tiru Kok!
5. Pemerintah Taiwan mendahului negara-negara lain dalam penerapan "Sistem Identitas Asli untuk Pembelian Masker"
Untuk memungkinkan semua orang bisa membeli masker dan mencegah orang menimbun masker, pemerintah Taiwan telah menerapkan "Sistem Identitas Asli untuk Pembelian Masker" sejak tgl 6 Februari.
Dengan kata lain, setiap orang harus pergi ke apotek dan klinik kesehatan di seluruh negeri untuk membeli masker dengan menggunakan kartu asuransi kesehatan nasional, dan setiap orang dibatasi jumlah pembeliannya per minggu di hari tertentu. Warga harus berdasarkan nomor terakhir dari nomor kartu identitas.
Baca Juga: Salut! Orang Terkaya di Thailand Gelontorkan Rp45 Miliar untuk Buka Pabrik Masker
Misalnya yang bernomor ganjil, dapat membeli masker di hari Senin, Rabu dan Jumat setiap minggunya, sedangkan yang bernomor genap dapat membeli di hari Selasa, Kamis dan Sabtu setiap minggunya, dan hanya di hari Minggu saja semua orang (tidak berlaku nomor ganjil dan genap) dapat membeli masker.
Saat ini, orang dewasa dapat membeli 3 lembar masker, dan anak-anak dapat membeli 5 lembar masker per minggu di hari tertentu. Harga per lembar masker masih dipertahankan di nilai NT $5 (sekitar Rp2.000).
Di masa depan, tergantung pada produksi masker di Taiwan, jumlah pembelian per orang per minggu akan ditingkatkan. Taiwan menjadi pioner dalam penerapan sistem identitas asli untuk masker pada 6 Februari, dan kemudian diikuti negara lainnya. Sebagai contoh, Korea Selatan mulai menerapkan sistem identitas asli yang serupa pada tanggal 9 Maret.
6. Taiwan memakai Teknologi Informasi untuk Memfasilitasi Distribusi Pemerintah dan Pembelian Masker
Keberhasilan sistem identitas asli untuk masker di Taiwan bergantung pada sistem asuransi kesehatan nasional yang komprehensif dan data besar di cloud.
Jumlah penjualan masker setiap hari di berbagai tempat dapat dilaporkan secara online melalui internet setiap saat. Sehingga pemerintah dapat mengetahui apotik mana saja yang kekurangan stok masker atau kelebihan stok, dan bisa segera memperbaharui pembagian jumlah masker di tiap apotik.
Selain itu, pemerintah Taiwan dan sektor swasta juga telah mengembangkan banyak aplikasi untuk pembelian masker. Selama orang menggunakan ponsel mereka, mereka dapat memeriksa persediaan masker di semua tempat apotik melalui ponsel terlebih dahulu sebelum membeli.
Pemerintah Taiwan saat ini sedang menjajaki peluncuran "Sistem Identitas Asli 2.0 untuk Pembelian Masker", yang menggunakan analisis data besar yang lebih akurat dalam menghitung distribusi masker di berbagai tempat.
Di masa depan, beberapa masker akan dijual melalui Internet untuk memfasilitasi beberapa karyawan yang tidak dapat mengambil cuti untuk pergi ke apotek beli karena pekerjaan.
Masker adalah benda kecil, tetapi merupakan bahan preventif yang sangat diperlukan bagi publik dalam menghadapi epidemi virus corona. Pemerintah Taiwan telah mengambil langkah-langkah seperti "Membuka Arus Masuk dan Menghemat Arus Keluar" untuk memberikan rasa aman kepada rakyat Taiwan.
Sekitar 300.000 orang Indonesia dan orang asing lainnya yang tinggal secara legal di Taiwan, juga dapat menikmati hak yang sama seperti warga Taiwan untuk membeli masker dengan menggunakan kartu asuransi kesehatan nasional dan kartu izin tinggal mereka.Melalui keunggulan medis dan kekuatan teknologi yang dimiliki, Taiwan bersedia berbagi pengalaman pencegahan epidemi yang berharga dengan seluruh negara di dunia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: