Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Merawat Asa Lewat Putaran Roda

Merawat Asa Lewat Putaran Roda Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan

Sayang

Terkait kengototannya untuk tetap setia pada Arashi bahkan dengan hanya menyisakan mesinnya saja, Dipa punya alasan sendiri. Dalam pandangannya, mesin Arashi relatif bandel dan tak pernah ada masalah serta cukup responsif ketika digeber dalam kecepatan tinggi. Karenanya, Dipa merasa sayang dan malah lama-lama ‘jatuh hati’ sehingga enggan untuk berganti tunggangan lain. Tinggal kemudian tantangannya adalah bagaimana merawat mesin tua tersebut agar tetap nyaman dipakai dengan performa yang juga masih relatif terjaga. “Memang untuk merawat motor tua bisa dibilang susah-susah gampang. Karena sudah ‘umur’, biasanya part-part di mesin itu sudah agak goyang. Ring pistonnya sudah lemah. Nggak presisi lagi. Dari situ maka kuncinya ada di oli. Motor tua relatif butuh oli yang lebih kental, karena kalau (olinya) terlalu cair, part-part yang sudah mulai goyang karena kurang presisi tadi jadi saling bergesekan. Fungsinya sebagai pelumas kurang ,” sahut Doyok, montir sekaligus pemilik bengkel modifikasi langganan Dipa.

 

Baca Juga: Lebarkan Pasar ke Bangladesh, Pertamima Lubricants Rangkul Anak Intraco Group

 

Selain menjaga fungsi pelumas, menurut Doyok, tingkat kekentalan oli yang tinggi dibutuhkan motor tua untuk mengantisipasi adanya potensi rembes seiring dengan menurunnya fungsi packing diantara sambungan mesin. Dengan cairan oli yang lebih kental dan pekat, potensi terjadinya rembes bisa diminimalisasi, sehingga dalam bahasa komunitas penghobi motor, mesin yang ada bisa tetap ‘kering’. Dengan segala pertimbangan tersebut, Doyok pun mengaku lebih memilih oli Pertamina Enduro 4T dengan SAE 20w-50 untuk digunakan di mesin Arashi milik Dipa. “Enduro bagus. Saya sering pakai. Komentar dari customer mesin jadi nggak gampang panas. Tarikan juga tetap bagus biar pun itu motor tua. Apalagi Arashi kan memang dasarnya mesin balap. Mesinnya sama dengan Shogun, tapi dengan performa yang lebih responsif dan tarikan yang juga dibuat lebih enteng untuk ngebut,” ungkap Doyok.

 

Jawaban

Tak hanya untuk motor tua dengan mesin manual, Pertamina Enduro disebut Doyok juga bisa menjawab kebutuhan segmen motor lain, seperti kebutuhan oli untuk mesin motor matic. Misalnya saja untuk motor Yamaha Mio M3 yang biasa digunakan istri Dipa, Doyok merekomendasikan jenis oli Pertamina Enduro Matic 10W-30. Pertimbangan yang diambil oleh pria berambut panjang ini, motor tunggangan istri Dipa tersebut masih relatif keluaran baru sehingga kondisi part di dalam mesin bisa dibilang masih cukup sempurna dan tidak memerlukan tingkat kekentalan yang lebih.

 

“Selain itu karena pemakaiannya relatif untuk aktifitas sehari-hari di rumah, tidak perlu jenis SAE yang tinggi. 10W-30 sudah cukup berimbang. Artinya performa bisa tetap maksimal namun temperatur mesin juga masih terjaga, karena dengan trayek yang relatif dekat-dekat, mesin tidak khawatir terlalu panas,” papar Doyok.

 

Dengan berbagai jenis dan varian yang dimiliki, bukan lagi sebuah pilihan yang sudah bagi Dipa dan Doyok untuk menjadi pengguna setia produk-produk oli dari Pertamina. Alasannya sederhana saja, di tengah ramainya serbuan produk-produk oli dari luar negeri, Pertamina sebagai perusahaan asli Indonesia diyakini jauh lebih paham dan mengerti serta bisa menjawab semua yang dibutuhkan oleh pasar Indonesia secara umum. Sebut saja mulai dari kondisi suhu rata-rata yang ada di wilayah Indonesia, karakteristik gaya menyetir masyarakat Indonesia hingga kondisi geografis wilayah Indonesia dengan bentuk jalan relatif berkelok-kelok dengan trayek-trayek pendek, yang tentunya jauh berbeda, misalnya, dengan kondisi jalan di Eropa dan Amerika yang justru cenderung lurus dan sangat panjang.

 

“Artinya kondisi di lapangan sini (Indonesia) kan yang paling tahu ya pastinya Pertamina. Juga dengan reputasinya sejak dulu yang selalu support pembalap-pembalap nasional kita untuk berkiprah di regional hingga internasional. Artinya apa? Ya artinya secara kualitas produk Pertamina nggak kalah dengan industri yang ada di luar (negeri). Jadi sudah terpercaya,” tandas Dipa.

 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: