Juru bicara pemerintah untuk penanganan corona, Achmad Yurianto, menyatakan keputusan untuk menerapkan lockdown atau menutup akses karena corona (Covid-19) di Indonesia harus dipertimbangkan dengan tepat dan hati-hati.
Karena itu, ia mengatakan pemerintah tidak mau menetapkan lockdown, hanya karena negara lain melakukan langkah tersebut.
"Kita harus hati-hati betul dengan ini. Tidak latah-latahan. Punya kehormatan menentukan negara kita sendiri. Jadi enggak kemudian, kenapa enggak ngikut seperti itu. Ya karena kita negara merdeka, enggak harus mengikuti mereka," ujarnya kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, Minggu (15/3).
Baca Juga: Wabah Corona dan Sentimen Agama Masyarakat Korea Selatan
Baca Juga: Presiden Afrika Selatan Tetapkan Corona Sebagai Bencana Nasional
Lanjutnya, ia mengatakan Indonesia sudah memiliki banyak tim ahli untuk mempertimbangkan langkah-langkah yang dilakukan pemerintah.
Ia pun menyatakan langkah lockdown bukan hanya soal kesehatan, namun melibatkan banyak persoalan di luar aspek tersebut. Bahkan, ia mengaku pemerintah tidak pernah menempatkan lockdown sebagai opsi penyelesaian wabah covid-19 di Indonesia.
"Korea Selatan sendiri setelah memutuskan lockdown kasusnya tidak terkendali. Ingat kita tidak akan menutup suatu daerah dan membiarkan daerah itu penularan sampai habis. Tapi segera mencari sumber penyebaran dan isolasi," tegasnya.
Diketahui, sejumlah negara di dunia mulai memberlakukan lockdown terkait wabah corona ini, seperti, menekan penyebaran wabah corona tidak terkendali. Lockdown dilakukan oleh Italia, Denmark, Iran, China, Korea Utara, Mongolia dan empat kota di Spanyol dan ibu kota Manila di Filipina.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: