Tak Tunda Ujian CBT Sektor Manufatur ke Korea, BP2MI Ngaku Tetap Waspada Corona
Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) tetap menyelenggarakan ujian EPS-TOPIK CBT Sektor Manufaktur ke Korea di BP3TKI Jakarta dan BP3TKI Semarang, mulai Senin (16/3).
Direktur Pelayanan Penempatan Pemerintah, Arini Rahyuwati, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (16/3/2020), mengatakan ujian ini merupakan bentuk kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan pihak Korea Selatan dalam penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Ia menyampaikan meskipun ujian dilaksanakan, BP2MI tetap waspada terhadap pencegahan penularan virus Corona. Untuk itu para peserta diimbau untuk mengenakan masker serta menjaga kebersihan dan kesehatan pribadi. Pencegahan juga dilakukan dengan pemeriksaan suhu tubuh peserta ujian. Peserta ujian tahap 1 yang suhu tubuhnya mencapai 37.5 derajat Celcius atau lebih, tidak boleh ikut ujian CBT tahap 1 dan akan dialihkan ke ujian tahap 2.
Selain itu, ditambahkan oleh Kepala Subdirektorat Penyiapan Penempatan, Budiono, bahwa bentuk pencegahan juga diterapkan pada ruangan ujian.
“Di depan ruang ujian telah disiapkan hand sanitizer serta sabun dan tisu pada toilet. Kami juga telah bekerjasama dengan BP3TKI Jakarta melakukan penyemprotan menggunakan disinfektan pada ruang ujian, termasuk pada peralatan yang digunakan, seperti komputer, keyboard, mouse, dan meja ujian. Para peserta baru diperbolehkan masuk ruang ujian setelah menggunakan masker dan lolos uji suhu tubuh,” ungkap Budiono.
Baca Juga: BP2MI Tanda Tangani Komitmen Bersama Pembangunan Zona Integritas demi WBK dan WBBM
Baca Juga: Gak Takut Rugi, 5 Miliarder Ini Bikin Langkah Hebat Lawan Virus Corona
Pelaksanaan ujian dibagi menjadi empat sesi, dimulai sejak pukul 08:00 WIB hingga 15:30 WIB, dengan jenis ujian reading dan listening masing-masing selama 25 menit. Setelah sesi berakhir, dilakukan lagi penyemprotan disinfektan pada ruang ujian.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil