Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bekerja dari Rumah Bukan Berarti Santuy, Ini Tantangan dan Tipsnya

Bekerja dari Rumah Bukan Berarti Santuy, Ini Tantangan dan Tipsnya Kredit Foto: Unsplash/Mikayla Mallek
Warta Ekonomi, Jakarta -

Selama pandemi virus corona (Covid-19), banyak perusahaan menerapkan bekerja dari rumah. Bagi sebagian orang, seperti pekerja informasi, pengembang, dan wartawan, kerja jarak jauh mungkin sudah tidak asing lagi. Namun, bagi banyak pekerja dan perusahaan lain, situasi saat ini akan menjadi pengalaman pertama bagi mereka.

Melansir zdnet, Senin (16/3/2020), Shainaz Firfiray, profesor asosiasi divisi manajemen sumber daya manusia di Warwick Business School, mengungkapkan, GitLab baru-baru ini menyurvei 3.000 pekerja berpengetahuan yang bekerja dari jarak jauh atau memiliki pilihan untuk bekerja dari jarak jauh.

Kabar baiknya, sebagian besar responden memberi acungan jempol untuk 'work-from-home' (WFH). 90% mengatakan mereka akan merekomendasikan bekerja di rumah bersama seorang teman, dan 84% mengatakan mereka bisa menyelesaikan semua tugas mereka dari jarak jauh.

Baca Juga: Apa Itu Work From Home?

Namun, mereka juga mengakui bahwa ada kerugian besar pada telecommuting. Mengetahui masalah dengan 'bekerja dari rumah' dapat terjadi, berarti kita dapat lebih siap untuk menghindarinya selama periode WFH yang tak terduga ini.

Berikut ikhtisar dari tantangan terbesar yang telah diidentifikasi, serta beberapa solusi untuk menghindarinya.

Hampir setengah (47%) responden menyebutkan bahwa mereka sulit mengatasi gangguan di rumah. Gangguan datang dari luar, misalnya ketukan pintu dari kurir yang membawa paket Anda. Gangguan lainnya; keluarga dan hewan peliharaan dan teman-teman yang gagal memahami bahwa hanya karena berada di rumah dianggap tidak bekerja.

Bekerja dari rumah, untuk pertama kalinya, mungkin membingungkan. Selain gangguan tadi, juga membuat kita berpikir dapat menggabungkan antara pekerjaan kantor dan pekerjaan rumah, seperti mencuci piring dan membersihkan rumah.

Untuk mengatasi berbagai tantangan itu, menurut Firfiray, solusinya adalah membangun rutinitas kerja baru agar lebih mudah fokus. Meskipun bekerja di rumah, kita juga harus melakukan rutinitas ke kantor, berpakaian, dan berusaha meluangkan waktu berjam-jam untuk bekerja, meskipun berada di rumah.

Baca Juga: Hoaks Corona Menggunung, Ini Langkah Kemenkominfo, Operator Telekomunikasi dan Digital

"Anda bisa bekerja di tempat tertentu, di rumah Anda setiap hari, yang penting konsentrasi," jelas Shainaz.

Masih dari hasil survei GitLab, satu dari tiga pekerja rumahan (35%) mengkhawatirkan soal kerja sama dengan kolega atau klien mereka. Sebenarnya, ada banyak teknologi untuk bisa terhubung dengan tim, mulai dari email hingga Slack, Microsoft Office, dan aplikasi konferensi video seperti Zoom.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: