Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2020 mencatat surplus 2,34 miliar dolar AS, membaik dibandingkan dengan capaian bulan sebelumnya yang mencatat defisit 0,64 miliar dolar AS.
"Perkembangan ini terutama dipengaruhi oleh kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas, sejalan dengan kinerja ekspor nonmigas yang membaik dan kinerja impor nonmigas yang menurun. Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas menurun didorong oleh berlanjutnya penurunan impor migas di tengah ekspor migas yang stabil," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko, di Jakarta, Selasa (17/3/2020).
Baca Juga: Meski Neraca Perdagangan Tokcer, Tapi Indikator Investasi Ambyar
Bank sentral mencatat, neraca perdagangan nonmigas pada Februari 2020 surplus sebesar 3,27 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumnya sebesar 0,53 miliar dolar AS.
"Perkembangan tersebut ditopang oleh kinerja positif ekspor nonmigas beberapa komoditas antara lain batu bara, CPO, dan beberapa produk manufaktur," kata Onny.
Peningkatan surplus neraca perdagangan juga dipengaruhi impor nonmigas yang menurun, terutama untuk komoditas golongan mesin dan perlengkapan elektrik, antara lain sebagai dampak terganggunya gangguan rantai suplai global akibat COVID-19.
Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas pada Februari 2020 membaik menjadi sebesar 0,93 miliar dolar AS, dari defisit 1,17 miliar dolar AS pada bulan sebelumnya. Penurunan defisit tersebut didukung berlanjutnya penurunan impor migas, terutama dalam bentuk hasil minyak dan gas, di tengah stabilnya ekspor migas ditopang oleh kinerja positif ekspor minyak mentah.
"BI memandang surplus neraca perdagangan pada Februari 2020 berkontribusi positif dalam memperkuat ketahanan eksternal perekonomian Indonesia. Ke depan, BI akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk prospek kinerja neraca perdagangan," ucap Onny.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: