Di tingkat global, perluasan usaha Rekind diarahkan pada penetrasi pasar Asia Pasifik. Rekind bahkan sudah pernah mendapat kepercayaan untuk membagun megaproyek di Malaysia dan Brunei Darussalam, antara lain NPK Fertilizer Plant-Malaysia, PFK Fertilizer Plant De-Bottlenecking- Kedah, Malaysia, Sabah Ammonia Urea (Samur), Malaysia dan Brunei Methanol Plant-Brunei Darussalam.
"Dengan memasuki pasar global, kami memiliki kontribusi lebih dalam meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) serta meningkatkan peran perusahaan nasional dalam pembangunan industri," tambah Yanuar.
Dalam pengerjaan proyek-proyek strategis, Rekind kerap bekerja sama dengan sejumlah perusahaan berkelas dunia. Sebut saja dalam pengerjaan EPC di Proyek RDMP Balikpapan, Kalimantan Timur. Dalam proyek energi nasional ini, Rekind berkonsorsium dengan perusahaan asing yakni SK Engineering & Construction Co. Ltd dan Hyundai Engineering Co. Ltd.
Toyo Engineering Corp, perusahaan Jepang terkemuka di bidang EPC juga pernah bekerjasama dengan Rekind dalam pembangunan Pabrik Pupuk Iskandar Muda 1, Pupuk Iskandar Muda-2, Pupuk Sriwidjaja 2B dan pembangunan Pabrik Kujang 1B.
Rekind juga pernah melenggang bersama Chiyoda Corporation untuk pembangunan Pabrik Kaltim III dan Proyek Optimasi Kaltim (Popka) Urea IV. Bersama Mitsubishi Heavy Industries (MHI) Rekind juga menjalin kerjasama untuk pembangunan Pabrik Kaltim IV dan Pabrik Sabah Ammonia Urea (Samur), di Sabah Malaysia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: