Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Venezuela Berupaya Perangi Wabah Corona dalam Kondisi Krisis Kemanusiaan

Venezuela Berupaya Perangi Wabah Corona dalam Kondisi Krisis Kemanusiaan Kredit Foto: (Foto: Reuters)

Sejumlah kendaraan berukuran besar sempat mengantre untuk masuk Karakas dan tentara sempat memeriksa kendaraan. Namun, pandangan di lapangan melihat tidak ada kendaraan yang dapat masuk ke ibu kota.

"Kami terjebak dengan persediaan makanan dan bahan bakar terbatas," kata Carlos Albornoz, kepala asosiasi produsen daging dan susu di Venezuela.

Albornoz mengatakan otoritas setempat memberhentikan distribusi makanan dari produsen ke konsumen di seluruh wilayah Venezuela. Sejauh ini, pemerintah belum mengeluarkan izin yang dapat membuat perjalanan/pengiriman barang bebas hambatan.

Pusat distribusi pangan utama di Kakaras, Pasar Coche, pada Selasa, buka empat jam lebih telat daripada waktu biasa sehingga pengiriman kebutuhan pokok ke seluruh wilayah ibu kota pun terhambat. Menurut sejumlah pedagang, pasar di wilayah lain juga menghadapi kendala yang sama.

Di Karakas, pasukan militer dan kepolisian juga menutup akses ke jalan-jalan utama, membatasi kegiatan warga, yang diminta untuk tetap berada di rumah, sebagaimana diinstruksikan oleh Presiden Maduro.

Walaupun demikian, banyak warga Venezuela mengatakan mereka tidak dapat diam dalam rumah karena harus bekerja demi membeli makanan dan mencukupi kebutuhan keluarga.

Pelaku bisnis di Karakas, pada Selasa, melaporkan kiriman pangan gagal tiba tepat waktu. Pemilik restoran di distrik kelas atas, Chacao, mengatakan truk miliknya yang berisi keju dan susu dari Zulia, terjebak di titik masuk ibu kota.

Sementara itu, di Pasar Bicentenary, Karakas, ratusan orang mengantre untuk membeli kebutuhan. Sebagian besar dari mereka menggunakan masker.

"Saya tidak tahu apa yang akan menimpa kami," kata Jose Herrera, pekerja berusia 33 tahun.

"Bukan rahasia lagi, negara kami tidak punya cukup kemampuan untuk mengatasi pandemi," tambah dia. Herrera mencontohkan Italia, negara dengan sistem kesehatan yang cukup mapan, melaporkan ada 2.000 korban jiwa akibat COVID-19.

Dampak karantina juga terasa di sektor kesehatan Venezuela. Sejumlah petugas medis mengatakan mereka tidak dapat pergi ke tempat kerja karena akses jalanan ditutup.

Ana Rosario Contreras, kepala sekolah keperawatan di Karakas, mengatakan ia menerima lima laporan perawat tidak dapat bekerja pagi ini, meskipun mereka telah menunjukkan kartu identitas.

Di negara bagian Zulia dan Tachira, yang berbatasan dengan Kolombia, adanya penutupan perbatasan juga memperparah kelangkaan bahan bakar, mengingat otoritas setempat menutup sebagian besar pom bensin untuk warga. Akan tetapi, kebijakan itu tidak berlaku untuk kendaraan yang mengangkut pejabat pemerintah, dokter, dan kendaraan pengangkut makanan.

"Semuanya ditutup, tidak ada pergerakan lintas wilayah, apalagi dekat perbatasan," kata Juan Restrepo, kepala grup koordinasi transportasi antara Venezuela dan Kolombia. "Kami frustasi karena kami harus bekerja," ujar dia.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: