Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Disulap Jadi Rumah Sakit Darurat, Pasien Corona Mulai Diisolasi di Wisma Atlet! Fasilitasnya. . . .

Disulap Jadi Rumah Sakit Darurat, Pasien Corona Mulai Diisolasi di Wisma Atlet! Fasilitasnya. . . . Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A

Tidak hanya itu, Presiden memastikan kapasitas rumah sakit rujukan juga akan terus ditingkatkan dan ditambah kapasitasnya guna menangani pasien corona. Penyiapan dilakukan baik dalam hal ketersediaan ruang, peralatan, hingga sumber daya manusia.

Menurut Jokowi, selain rumah sakit pemerintah, rumah sakit TNI, rumah sakit Polri, dan rumah sakit BUMN yang ada di daerah-daerah terinfeksi juga telah disiapkan sebagai rumah sakit Covid-19. “Rumah sakit swasta juga akan diajak serta untuk berpartisipasi dan ditingkatkan kemampuannya," tandasnya.

Baca Juga: Pasien Corona Bertambah, Wisma Atlet Akan Jadi Tempat Isolasi

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengatakan bahwa pihaknya berharap proses pembangunan rumah sakit darurat penanganan coronavirus disease (Covid-19) di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta dapat berjalan dengan baik.

Kementerian PUPR akan tetap menjaga kualitas dan fasilitas di RS agar sesuai dengan protokol kesehatan meskipun proses pembangunannya relatif singkat.

"Meskipun RS darurat Covid-19 ini dibangun dalam waktu yang singkat yaitu empat hari, saya tetap ingatkan agar kualitas dan fasilitas yang ada nanti sesuai dengan protokol kesehatan karena kita ingin masalah virus korona ini bisa cepat berlalu," ujar Basuki melalui keterangan tertulisnya kemarin.

Basuki juga mengapresiasi site plan yang sudah dibuat oleh Direktorat Jenderal Perumahan untuk mengubah Wisma Atlet menjadi rumah sakit darurat.

Baca Juga: Anak Muda Jangan Sesumbar! WHO: Corona Bisa Bunuh Anda, Hidup dan Mati untuk Orang Lain!

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengatakan, dalam hal mengubah fungsi Wisma Atlet menjadi rumah sakit darurat, perbaikan dilakukan pada fisik bangunan, instalasi air minum, listrik, dan lift.

Koordinasi akan dilakukan dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19/Badan Nasional Penanggulangan Bencana serta Kementerian BUMN dan pihak terkait agar RS darurat Covid-19 ini cepat selesai dan seluruhnya dioperasikan.

Wisma Atlet yang selesai dibangun pada 2017 dulunya digunakan sebagai tempat menginap para atlet yang berlaga di Asian Games 2018. Dari 10 tower yang ada, Kementerian PUPR menyiapkan empat tower digunakan sebagai RS darurat yakni tower 1, 3, 6, dan 7 yang semuanya berada di Blok D10. Tower 6 secara utuh mulai lantai 1 hingga 24 akan digunakan sebagai ruang rawat inap pasien. Kapasitas yang tersedia adalah 650 unit dan dapat menampung 1.750 orang.

"Satu kamar diperkirakan dapat menampung dua hingga tiga orang pasien," terang Khalawi di Jakarta kemarin.

Adapun tower 7 akan dibagi menjadi beberapa fungsi. Pada lantai 1 akan digunakan sebagai IGD, lantai 2 untuk ICU, lantai 3 untuk ruang refreshing, sedangkan lantai 4-24 akan digunakan sebagai ruang rawat inap pasien. Dokter dan petugas medis akan menggunakan tower 1 lantai 1-24 dengan kapasitas 650 unit dan dapat menampung maksimum 1.750 orang, sedangkan tower 3 lantai 1-24 direncanakan untuk Posko Gugus Tugas Penanganan Covid-19. Jumlah unit yang tersedia sebanyak 650 unit dan dapat menampung maksimal 1.750 orang.

"Kami siap melaksanakan tugas yang diamanahkan kepada Kementerian PUPR untuk membantu penanganan Covid-19 di Indonesia," tandasnya.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memastikan gedung pusat pendidikan dan pelatihan (diklat) milik Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) siap digunakan untuk pasien korona. Hal ini sejalan dengan instruksi Presiden Jokowi.

“Kita persiapkan gedung pusat pendidikan dan latihan Kemendagri di berbagai daerah untuk tempat perawatan korban infeksi Covid-19 bila diperlukan,” katanya melalui siaran persnya kemarin.

Dia menyebut banyak gedung diklat yang bisa difungsikan untuk perawatan. Kamar di gedung diklat yang bisa difungsikan pun cukup banyak. Total kamar tersedia seluruh Indonesia sebanyak 1.500 kamar. Rata-rata jumlah kamar di provinsi besar bisa mencapai 200 kamar. Lalu, daerah menengah sekitar 125 kamar. Sementara daerah yang kecil mencapai 50 kamar.

“Semuanya bisa dialihfungsikan sementara menjadi tempat rawat inap bila diperlukan. Sebaran gedung diklat dengan fasilitas demikian sudah ada di seluruh Indonesia. Kecuali di tiga provinsi saja,” sebutnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: