Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ilmuwan Wuhan Sebut Golongan Darah Ini Berpotensi Tinggi Meninggal karena Corona

Ilmuwan Wuhan Sebut Golongan Darah Ini Berpotensi Tinggi Meninggal karena Corona Tim medis melakukan pemeriksaan terhadap seorang pasien pada kegiatan simulasi penanganan virus Corona di RSUD Dr. Moewardi, Solo, Jawa Tengah, Jumat (31/1/2020). Simulasi tersebut untuk antisipasi penyebaran sekaligus melatih kesiapsiagaan tim medis rumah sakit dalam menangani pasien suspect virus Corona. | Kredit Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Para ilmuwan mengklaim bahwa orang-orang dengan darah tipe A secara signifikan lebih mungkin untuk tertular Covid-19 daripada mereka yang dengan Tipe O. Penelitian dari Wuhan China di mana penyakit itu berasal juga menemukan bahwa mereka yang memiliki darah Tipe A lebih mungkin meninggal karena penyakit tersebut.

Ada delapan jenis darah utama pada populasi umum, Tipe O+ adalah yang paling umum (35 persen), diikuti oleh Tipe A+ (30 persen), menurut NHS. Namun, penelitian menemukan bahwa di antara pasien corona, 25 persen adalah tipe O, sedangkan 41 persen adalah tipe A.

Baca Juga: Mengerikan! Dalam Waktu 3 Hari Saja, Corona Infeksi 75.000 Penduduk Bumi

Orang dengan darah tipe O merupakan 32 persen orang yang tertular di Wuhan menyumbang seperempat (25 persen) kematian dalam penelitian.

Penelitian ini menurut para peneliti menilai 2.173 orang yang telah didiagnosis dengan Covid-19, termasuk 206 orang yang meninggal setelah tertular virus, dari tiga rumah sakit di provinsi Hubei. Para ilmuwan membandingkan data dari pasien yang terinfeksi dengan 3.694 orang yang belum tertular penyakit di wilayah yang sama.

Dari 206 pasien dalam penelitian yang meninggal, 85 memiliki darah Tipe A - setara dengan 41 persen dari semua kematian.

Para peneliti mengatakan di makalah mereka dan telah dipublikasikan secara online di medrxiv: "Golongan darah O dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang bukan O. Sebaliknya, golongan darah A dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok non-A."

"Pasien yang terinfeksi Sars-CoV-2 dengan golongan darah A mungkin perlu menerima pengawasan yang lebih waspada dan perawatan yang agresif," tulis makalah itu seperti dilansir dari The Sun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: