Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

NU: Mudik di Tengah Corona Berpotensi Bawa Musibah, Silaturahmi Online Saja!

NU: Mudik di Tengah Corona Berpotensi Bawa Musibah, Silaturahmi Online Saja! Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Bogor -

Nahdlatul Ulama menyerukan masyarakat untuk membatalkan mudik ke kampung halaman jelang lebaran, khususnya bagi umat Islam. Mengapa? Karena wabah corona masih mengancam.

Tingkat kecepatan penyebarannya, gejalanya yang samar dan hampir serupa dengan flu biasa, tidak mudahnya terdeteksi mereka yang tertular, menurut NU, jelas menunjukkan bahaya dari virus itu. Maka wajib bagi setiap Muslim untuk berikhtiar mencegah penularannya.

“Untuk itu mari bersama-sama mendisiplinkan diri, memutus mata rantai penyebaran Covid-19, dengan tidak mudik Lebaran tahun ini,” kata Ketua Pengurus Besar NU Robikin Emhas dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (28/3/2020).

Baca Juga: Soal Pembangunan Ibu Kota Baru, Ekonom: Tunda Dulu, Fokus Corona!

NU menyadari, menjadi tradisi umat Islam di Indonesia untuk mudik ke kampung halaman, bersilaturahmi dengan kerabat, setiap Idul Fitri. Tetapi, sebagaimana keputusan pemerintah yang menetapkan darurat wabah Covid-19 sampai 29 Mei (lima hari setelah Idul Fitri), Lebaran tahun ini tetap harus dijalani dengan upaya-upaya disiplin memutus mata rantai penularan corona.

“Silaturahim Idul Fitri tetap kita lakukan,” katanya. “Namun secara daring, online melalui teknologi komunikasi: video call dari tempat tinggal masing-masing; Lebaran di tengah virus corona daring saja.”

Robikin berpendapat, sikap disiplin untuk tetap di rumah dan menjaga jarak fisik dalam situasi sekarang jelas sangat membantu penanggulangan penyebaran Covid-19. Mudik, apalagi secara massal, tidak hanya membahayakan diri, tetapi juga orang lain, termasuk keluarga, dan dalam cakupan lebih besar ialah bangsa dan negara.

Mudik, yang berarti bepergian ke luar kota, dia mengingatkan, meningkatkan potensi penularan dan penyebaran penularannya, karena tak ada yang tahu akan berkontak fisik dengan orang yang terpapar Covid-19. “Kalau ini yang terjadi, mudik tidak membawa kebahagiaan bagi keluarga dan lingkungan, tapi derita dan musibah.”

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: