Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan Lagi Pandemi Kesehatan, Corona Berubah Jadi. . .

Bukan Lagi Pandemi Kesehatan, Corona Berubah Jadi. . . Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Warta Ekonomi, Jakarta -

International Monetary Fund (IMF) atau Dana Moneter Internasional menyatakan pandemi virus corona (Covid-19) yang menyerang secara global, telah berubah menjadi krisis ekonomi dan keuangan global.

Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva mengatakan, banyak negara yang menghentikan kegiatan ekonomi secara mendadak sehingga perekonomian dunia pun akan terkontraksi di 2020 ini.

"Kita berada dalam situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, di mana pandemi kesehatan global telah berubah menjadi krisis ekonomi dan keuangan," kata Georgieva dalam keterangan resmi.

Baca Juga: Jumlah Kasus Corona di AS Tembus 123 Ribu Orang, Tertinggi di Dunia

Dia menerangkan, krisis membuat negara-negara anggota IMF mengambil beragam tindakan untuk menyelamatkan warganya sekaligus melindungi kegiatan ekonomi.

Gejolak ekonomi global menciptakan kebutuhan kritis untuk mendukung keanggotaan IMF, termasuk dukungan neraca pembayaran yang luar biasa bagi anggota termiskin terutama yang terkena dampak pandemi.

"Dukungan yang ditargetkan dengan baik akan memungkinkan negara-negara ini untuk memprioritaskan pengeluaran medis dan yang berhubungan dengan kesehatan serta kebutuhan mendesak lainnya dalam lingkungan ekonomi yang menantang. Ditandai dengan penurunan tajam dalam pendapatan, kehilangan pendapatan dan pengeluaran yang lebih tinggi," ujar Kristalina.

Sambung dia menerangkan, menyetujui perubahan yang memperluas kriteria kualifikasi untuk mencakup dengan lebih baik keadaan yang diciptakan oleh pandemi global dan untuk fokus dalam memberikan dukungan terhadap kebutuhan yang paling mendesak.

 

Secara khusus, keputusan tersebut akan memungkinkan semua negara anggota dengan pendapatan per kapita di bawah ambang operasional Bank Dunia untuk dukungan konsesi memenuhi syarat untuk bantuan layanan utang hingga dua tahun.

"Ini akan berlaku ketika pandemi global yang mengancam jiwa menimbulkan gangguan ekonomi parah di seluruh keanggotaan IMF dan menciptakan kebutuhan pembayaran dalam skala sedemikian untuk menjamin upaya internasional bersama untuk mendukung negara-negara termiskin dan paling rentan," katanya.

IMF juga telah melakukan penggalangan dana yang menyediakan sekitar US$1 miliar untuk pandemi saat ini. Dia pun telah meminta negara-negara anggota IMF yang secara ekonomi lebih kuat untuk membantu mengisi kembali dana tersebut, yang hanya memiliki US$200 juta yang tersedia untuk negara-negara termiskin di dunia.

Salah satunya Inggris telah menanggapi dengan janji untuk £150 juta (US$183 juta). Donor lain, termasuk Jepang dan China, juga memberikan kontribusi penting.

"IMF dapat memberikan keringanan layanan utang atas kewajiban utang IMF kepada lebih banyak anggota termiskin dan paling rentan. Ini akan membantu mereka untuk menyalurkan lebih banyak sumber daya keuangan mereka ke berbagai upaya darurat medis dan bantuan darurat lainnya," tandasnya.

IMF siap mengucurkan dana dengan alokasi US$1 triliun untuk mendukung negara-negara anggotanya melawan virus corona (Covid-19). Hal ini termasuk dalam kebijakan kuat dan terkoordinasi di tingkat multilateral yang disinyalir merupakan salah satu kunci menyelesaikan krisis global secara efektif.

Baca Juga: Corona Menyerang 30 Provinsi, Berikut Daftarnya

IMF juga telah mengambil tindakan untuk memberikan bantuan pembayaran utang bagi anggota-anggota yang membutuhkan. Dua diantaranya dengan meningkatkan akses ke fasilitas darurat seperti fasilitas kredit cepat dan instrumen pembiayaan cepat.

Selain itu, IMF juga menyiapkan opsi lain untuk negara berkembang, seperti mengalokasikan Special Drawing Right (SDR) atau aset cadangan mata uang asing. Nantinya, IMF akan mengeksplorasi opsi tambahan lain guna membantu negara yang kekurangan valuta asing.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: