Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Korut Klaim 0 Kasus Corona, Tapi Kok Bangun RS Tergesa-Gesa??

Korut Klaim 0 Kasus Corona, Tapi Kok Bangun RS Tergesa-Gesa?? Kredit Foto: Reuters/KCNA
Warta Ekonomi, Bogor -

Dengan bangga, Korea Utara mengklaim belum ada satupun kasus infeksi corona di negaranya. Meski begitu, negara yang dipimpin oleh Kim Jongun itu tetap membangun rumah sakit di Pyongyang dengan tergesa.

Menurut laporanĀ Yonhap, dikutip Jumat (3/4/2020), bangunan RS itu sudah rampung sekitar 60% sejak peletakan batu pertama pada 11 hari lalu.

"Dengan kompetisi yang kuat di antara para kontraktor, lebih dari 63% penggalian dasar sudah dirampungkan," lapor media lokal yang dikutip oleh Yonhap.

Baca Juga: 5 Sektor dengan Risiko PHK Tinggi Akibat Corona, Pekerja Mesti Waspada!

Saat peletakan batu pertama pada Selasa (17/3/2020), Kim Jongun turut hadir dan meminta agar pembangunan RS itu selesai pada 10 Oktober.

Meskipun ada sejumlah masalah di situs pembangunan, media yang sama menyebut, "pemasangan beton akan segera dilakukan."

Perlu diketahui, untuk mengatasi corona, Korea Utara mengambil langkah yang tergolong cepat daripada negara lain.

Pertama, Korut mengunci perbatasan mulai akhir Januari, bahkan menghentikan bisnis dengan China walaupun 9 dari 10 ekspor Korut ditujukan ke Tirai Bambu. Seluruh diplomat di Pyongyang pun dikarantina sepanjang sebulan.

Namun, tak sedikit pengamat meragukan klaim nihil kasus corona di sana. Apalagi, peralatan uji virus corona di sana disebut kurang oleh Dosen Harvard Medical School, Kee B. Park yang telah bermitra dengan para dokter di Korut untuk meningkatkan sistem kesehatan negara itu.

Menurut Park, jika terjadi lonjakan pasien di Korut, maka sistem kesehatan di sana akan kewalahan. "Itu karena mereka memiliki kasus tapi tak tahu cara mendeteksinya," katanya lagi.

Sementara itu, Sekjen Association of North Korean Defectors, Seo Jaepyoung yang berbasis di Seoul menuduh klaim itu sebagai kebohongan. Ia mengaku mendengar kabar dari Korut kalau satu keluarga dengan lima anggota meninggal karena virus di Kota Pantai Timur Chongjin pada pertengahan Maret.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: