Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Muantap! Saham Perusahaan Hary Tanoe Malah Diborong Kala Aksi Profit Taking Terpa Bursa

Muantap! Saham Perusahaan Hary Tanoe Malah Diborong Kala Aksi Profit Taking Terpa Bursa Pekerja berjalan di dekat monitor pergerakan bursa saham saat pembukaan perdagangan saham tahun 2020 di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1/2020). Pada awal perdagangan pertama tahun 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik 0,22 persen atau 13,59 poin di level 6.313,13. | Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di posisi 4.778,63 pada perdagangan hari ini. Pada perdagangan ini investor mencari cuan (profit taking) dengan melakukan penjualan besar-besar di pasar modal. Saham-saham BUMN pun menjadi korban keganasan investor.

Namun, ada beberapa saham yang menarik minat investor terutama investor asing untuk menanamkan uangnya. Saham yang paling banyak dibeli oleh investor asing yakni, saham perusahaan media milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) Rp33,94 miliiar.

Baca Juga: Lapor Pak Erick! Investor Asing Bertingkah Nih dengan Obral Habis Saham-saham BUMN

Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), yang merupakan bank milik Grup Djarum pun ikut diborong investor asing senilai Rp33,56 miliar. Kemudian asing juga mengoleksi saham PT Semen Indonesia (persero) Tbk (SMGR) Rp33,48 miliar, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Rp21,48 miliar dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp14,22 miliar.

Tercatat, sepanjang hari ini ada 10,76 miliar saham yang ditransaksikan 737,779 kali senilai Rp9,45 triliun. Ada 161 saham menguat, 251 melemah dan 140 saham stagnan.

Baca Juga: Hengkang dari Bursa, Asing Kuras Modal Habis-Habisan di Saham. . . .

Dimana, dari 10 sektor yang ada hanya 3 sektor yang berhasil ditutup di zona hijau yakni sektor perkebunan yang naik 2,94%, sektor tambang plus 0,48% dan sektor aneka industri meningkat 0,25%.

Sementara, sektor infrastruktur anjlok 2,04%, sektor barang konsumsi amblas 1,86%, sektor manufaktur luluh 1,20%, sektor industri dasar turun 0,55%, sektor konstruksi dan properti terkoreksi 0,48%, sektor keuangan merosot 0,31% dan sektor perdagangan melemah 0,01%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: