Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hermanto Tanoko Full Senyum, Laba RISE Lompat Dua Kali Lipat

Hermanto Tanoko Full Senyum, Laba RISE Lompat Dua Kali Lipat Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE) mencatat lonjakan laba signifikan sepanjang kuartal III 2025, menegaskan momentum pemulihan bisnis properti Grup Tanoko. Emiten yang dikendalikan Hermanto Tanoko itu membukukan laba bersih Rp51,92 miliar per 30 September 2025, naik 102,49% dibanding periode sama 2024 yang sebesar Rp25,64 miliar. Lonjakan tersebut mengerek laba per saham dasar menjadi Rp4,74, dari sebelumnya Rp2,34.

Peningkatan laba terutama didorong pertumbuhan pendapatan usaha yang mencapai Rp294,14 miliar, melesat 30,78% dari Rp224,91 miliar pada kuartal III tahun lalu. Meski beban pokok pendapatan ikut membengkak menjadi Rp164,28 miliar dari Rp114,53 miliar, RISE tetap membukukan kenaikan laba kotor menjadi Rp129,85 miliar, lebih tinggi dibanding Rp110,38 miliar setahun sebelumnya.

Baca Juga: Laba SGRO Melonjak 177% di Kuartal III 2025

Di sisi operasional, perusahaan berhasil menekan sejumlah pos beban. Beban penjualan turun menjadi Rp16,24 miliar dari Rp19,03 miliar, sementara beban umum dan administrasi menyusut menjadi Rp68,44 miliar dari Rp72,47 miliar. Efisiensi tersebut membuat total beban usaha turun menjadi Rp84,69 miliar dari Rp91,5 miliar. Alhasil, laba usaha melonjak menjadi Rp45,16 miliar, jauh di atas Rp18,87 miliar pada periode sama 2024.

Baca Juga: Laba UNSP Melonjak 130%, Penjualan Sawit Jadi Motor Utama

Pada pos keuangan dan pendapatan lainnya, RISE mencatat beban keuangan Rp15,53 miliar, sedikit naik dari Rp14,55 miliar. Kontribusi entitas asosiasi menurun menjadi Rp15,64 miliar dari Rp18,74 miliar, sementara pendapatan bunga turun tipis ke Rp8,3 miliar. Namun, perusahaan mulai memperoleh pendapatan dividen Rp12,57 miliar, yang pada tahun sebelumnya belum memberikan kontribusi. Setelah memperhitungkan selisih kerugian efek portofolio Rp2,76 miliar, laba tahun berjalan meningkat menjadi Rp55,12 miliar, dari sebelumnya Rp30 miliar.

Dari sisi neraca, struktur permodalan perusahaan semakin solid. Ekuitas naik menjadi Rp2,73 triliun dari Rp2,6 triliun pada akhir 2024. Liabilitas turun ke Rp769,25 miliar dari Rp814,07 miliar, sedangkan total aset meningkat menjadi Rp3,5 triliun dari Rp3,42 triliun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: