Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Orang Terkaya di China Ini Donasi Alat Medis ke Banyak Negara, Ini Loh Daftar Lengkapnya!

Orang Terkaya di China Ini Donasi Alat Medis ke Banyak Negara, Ini Loh Daftar Lengkapnya! Kredit Foto: Reuters/Bobby Yip
Warta Ekonomi, Bogor -

Pengaruh Jack Ma di dunia semkain besar sejak mengundurkan diri sebagai Ketua Alibaba Group Holding Ltd. Orang terkaya di China itu kini tengah berperan penting dalam upaya filantropis yang secara efektif meningkatkan citra negara secara global, pasca-COVID-19 menyebar ke seluruh dunia.

Gubernur New York, Andrew Cuomo jadi pihak terbaru yang mengucapkan terima kasih kepada Jack Ma dan Pemerintah China atas pengiriman 1.000 ventilator ke negara bagian itu.

Bahkan, Presiden Donald Trump yang awalnya menyalahkan Beijing ikut mengapresiasi Ma. "(Jack Ma) adalah teman saya dan kami sangat menghargainya," ujar Trump, dikutip Bloomberg, Kamis (9/4/2020).

Baca Juga: New York Jadi Pusat Corona AS, Miliarder Rekan Kerja Jack Ma Kirim Donasi, Ini Daftar Barangnya!

Ma menyumbangkan setidaknya 18 juta masker, alat uji, dan pasokan medis lainnya ke lebih dari 100 negara di seluruh dunia, dari Afrika, Eropa, Amerika Serikat, dan Rusia.

Berikut ini daftar donasi Jack Ma dan Yayasan Alibaba ke beberapa negara:

Tujuan Ventilator Baju Pelindung dengan Masker Alat Uji Masker
54 Negara Afrika 500 260.000 2.100.000 6.000.000
Negara-negara Eropa 800 300.000 100.000 2.000.000
24 Negara Amerika Latin 104 - 400.000 2.000.000
10 Negara, termasuk Laos, Pakistan - 36.000 210.000 1.800.000
Malaysia, Indonesia, Filipina, dan Thailand - 200.000 150.000 2.000.000
Amerika Serikat 1.000 - 500.000 1.000.000
Korea - - - 1.000.000
Iran - - - 1.000.000
Jepang - - - 1.000.000
Total 2.404 796.000 3.460.000 17.800.000

Donasi itu telah membantu membangun citra Pemerintah China, yang tawaran bantuan resminya telah dicurigai oleh sejumlah pihak.

Miliarder di Barat seperti Bill Gates secara teratur menggelar upaya filantropis berskala besar, melahirkan pujian dari para politisi. Sementara, di China itu merupakan fenomena yang relatif baru, karena Partai Komunis memandang para miliarder sebagai ancaman potensial jika jadi terlalu kuat.

Selain Ma, raksasa teknologi lain juga mengambil langkah serupa, seperti Xiaomi dan Huawei.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: