Rupanya Ini Alasan Trump Rajin Tampil Saat Konferensi Pers Virus Corona
Belakangan ini wajah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump lebih sering tampil di televisi, khususnya saat menyampaikan perkembangan terkait wabah virus corona di Gedung Putih.
Tentu saja, seorang kepala negara harus berada di garda terdepan dalam merespons pandemi global virus corona, apalagi wabah ini bukan hanya ancaman bagi perekonomian tapi juga pertahanan.
Baca Juga: Ya Tuhan! di Negara Mr Trump Korban Meninggal Corona Sudah Sampai 20.000 Orang
Namun di banyak negara lain, presiden biasanya hanya tampil di awal dalam merespons Covid-19, terutama menyampaikan pengumuman penting seperti paket kebijakan ekonomi dan peraturan pendukungnya. Selanjutnya para ajudan atau anggota gugus tugas yang menyampaikan keterangan ke media.
Menurut keterangan sumber kepada Reuters, beberapa penasihat di Gedung Putih sudah menyarankan agar Trump tidak selalu sering tampil, namun respons yang diterima sebaliknya.
"Sudah disarankan beberapa kali, tapi dia pikir itu bagus,“ kata seorang sumber, dikutip dari Reuters, Minggu (12/4/2020).
Penampilan Trump setiap hari sempat menaikkan peringkat atau tingkat kepercayaan publik, namun semakin lama malah sebaliknya. Spekulasi pun beredar dan mengaitkannya dengan Pemilihan Presiden AS pada November 2020.
Biasanya lonjakan dukungan dari warga AS terhadap presiden akan terlihat saat negara mengalami situasi genting atau krisis nasional. Kondisi ini juga dialami George W Bush setelah serangan 11 September 2001.
Namun kalangan politisi Partai Republik mengingatkan kondisi ini tak akan baik bagi Trump jika berlangsung lama. Apalagi di saat bersamaan, masyarakat tahu bahwa calon pesaing Trump dari Partai Demokrat, Joe Biden, tak punya panggung untuk tampil di muka umum. Sejak wabah virus corona, kampanye pemilihan presiden dihentikan.
Dalam beberapa kesempatan, Trump menentang Biden meskipun posisi mantan wakil presiden AS saat pemerintahan Barack Obama itu hanya bisa menyampaikan perlawanan melalui video dari rumahnya.
"Saya kira ini tidak membantunya," kata seorang politikus Republik yang dekat dengan Gedung Putih.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: