Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Covid-19 Gak Bunuh Semua Bisnis, Deretan Sektor Ini Malah Panen Cuan Jumbo

Covid-19 Gak Bunuh Semua Bisnis, Deretan Sektor Ini Malah Panen Cuan Jumbo Kami baru saja menerbitkan sebuah infografis tentang seberapa signifikan fungsi dari video. Namun, masa depan sudah sampai di era modern. Hal Ini telah menjadi sebua ‘tahun revolusi video’ penuh bagi pemasar. Menurut statistik Wyzowl, 63% bisnis telah mulai menggunakan pemasaran dengan memakai konten video. | Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kondisi perekonomian hampir di seluruh sektor tidak bisa lepas dari dampak virus Corona yang melanda Tanah Air. Meski begitu, tak seluruh dampak itu buruk bagi sektor yang terimbas Covid-19.

Pakar marketing Inventure Consulting Yuswohady melihat bahwa beberapa industri sudah memiliki model bisnis yang sustainable untuk sekadar bertahan, bahkan berkembang di tengah kondisi seperti saat ini. Sebagian juga menerima berkah, seperti industri farmasi.

Berikut adalah deretan industri yang sustain, bahkan mampu meraup untung di tengah pandemi Corona.

1. E-Commerce

Survei mengatakan, 30% konsumen Indonesia akan lebih sering melakukan belanja online (Nielsen, Maret 2020). Angka ini menakjubkan karena dalam rentang waktu kurang dari satu bulan perilaku konsumen berubah demikian drastis.

Baca Juga: Dipukul Covid-19 Habis-habisan, 10 Sektor Bisnis Ini Paling Babak Belur

"Pemain e-commerce seperti Tokopedia, Lazada, Shopee, melakukan 'riding the wave' dengan promo diskon dan free delivery. Peritel grocery konvensional seperti Yogya mulai meluncurkan layanan belanja online. Kebersihan dan compliance kepada protokol Covid-19 menjadi faktor key competitive advantages," ujar Yuswo dalam video conference, Senin (13/4/2020).

2. Logistik

"Jasa logistik atau supply-chain adalah pilar Stay @Home Economy. Ketika e-commerce marak, maka bisnis logistik dan pengantaran menjadi ikutan booming,"  kata Yuswo.

Survei menunjukkan, di tengah terjangan Covid-19 sekitar 40-50% orang mengurangi aktivitas mereka di luar, mulai dari mengunjungi mal, berbelanja dan makan di luar, sampai aktivitas hiburan lainnya. Akibatnya, kebutuhan yang ingin mereka beli memerlukan jasa pengantaran hingga di depan pintu rumah.

"Wabah Covid-19 akan menciptakan Generasi Mager (malas gerak) dan Generasi Rebahan yang sangat bergantung pada jasa pengantaran. Pascawabah industri logistik akan reemerging dan memasuki second curve pertumbuhan baru. Fitur seperti No Contact Drop-off Service akan mainstream karena konsumen semakin sensitif tertular virus," lanjutnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: