Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Yeayy, Industri Sawit Indonesia Jauh dari Ancaman PHK

Yeayy, Industri Sawit Indonesia Jauh dari Ancaman PHK Petani memindahkan buah kelapa sawit yang baru dipanen, di Padangpariaman, Sumatera Barat, Senin (16/7). Data BPS Sumbar, harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit di propinsi itu merosot dari Rp1.500 per kilogram kini menjadi Rp800 per kilogram, sehingga mempengaruhi nilai ekspor Sumbar sepanjang Juni 2018 yang mencapai 108,19 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau turun 11,48 persen dibandingkan Mei yang mencapai 122,22 juta dolar AS. | Kredit Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Industri kelapa sawit di dalam negeri masih berjalan normal meski ekspor terganggu akibat wabah virus corona baru atau Covid-19.

"Dalam rapat pengurus DMSI (Dewan Minyak Sawit Indonesia) melalui video konferensi menyimpulkan meski permintaan turun, namun industri masih berjalan normal," ujar Ketua Umum DMSI, Derom Bangun di Medan, Sumatera Utara, belum lama ini.

Baca Juga: Apa yang Akan Terjadi Jika Industri Sawit Indonesia Di-Lockdown?

Selain dampak kebijakan pemerintah yang masih mengizinkan perkebunan dan industri hilir sawit beroperasi secara normal, lanjut Derom, masih aktifnya petani sawit memanen Tandan Buah Segar (TBS) sawit dan menjualnya ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS) juga mendorong industri sawit beroperasi normal.

Apalagi harga TBS juga masih relatif baik dan ditambah tangki timbun masing-masing perusahaan masih bisa menampung produksi minyak sawit mentah (CPO).

Menurut Derom, meski stok tangki timbun di pabrik dan di pelabuhan bertambah, namun masih mampu menampung CPO sampai beberapa bulan lagi. Perusahaan industri sawit diperkirakan masih melakukan pembelian dan pengolahan TBS dan CPO hingga bulan Juni.

"Oleh karena masih berjalan normal, maka belum ada rencana perumahan atau PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) di industri persawitan," ujar Derom.

DMSI mendorong semua perkebunan dan industri kelapa sawit, termasuk petani, untuk mematuhi anjuran-anjuran pemerintah terkait menjaga jarak agar COVID bisa cepat berlalu.

"DMSI yakin jika semua unsur-unsur industri sawit mematuhi praktik menjaga jarak tersebut, mencuci tangan dan lainnya yang dianjurkan pemerintah, maka perkebunan dan industri kelapa sawit akan terhindar dari penyebaran COVID sehingga operasional tetap berjalan lancar," ujar Derom.

Sumber: Antaranews

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: