Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Efek Corona, Jumlah Orang Miskin di RI Nambah 9,59%

Efek Corona, Jumlah Orang Miskin di RI Nambah 9,59% Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan kondisi akibat wabah corona (Covid-19) dapat mendorong peningkatan angka kemiskinan dan jumlah pengangguran di Indonesia.

"Tingkat pengangguran terbuka yang berdasarkan perencanaan sudah turun ke angka 5,18% diperkirakan naik ke 7,33% dan tingkat kemiskinan dari 9,15% bisa naik ke 9,59%," kata Airlangga saat menghadiri rapat kerja dengan Baleg DPR tentang RUU Cipta Kerja di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (14/4/2020).

Baca Juga: Gelombang PHK Hantam 50 Ribu Lebih Buruh Jakarta, Yang Tak Terima Gaji Nyaris 300 Ribu

Melihat kondisi tersebut pemerintah, lanjut Airlangga, telah mengeluarkan Perarturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2020 sebagai langkah untuk mengatasi gangguan kesehatan dan penyelamatan perekonomian dari kondisi buruk.

Airlangga menambahkan bahwa Covid-19 merupakan kejadian luar biasa, di mana sudah 210 negara terdampak dan menjangkiti 1,7 juta orang. Covid-19 juga, kata dia, telah mengubah arah perekonomian global secara drastis.

"Proyeksi IMF pertumbuhan ekonomi global semula 3,3%, namun direvisi turun -2,2%. Bahkan penyusutan perekonomian dunia ini sudah menyusut Rp5 triliun atau setara dengan penyusutan satu negara ekonomi Jepang. Jadi, anjloknya sudah sangat luar biasa," ucapnya.

Beberapa negara, sambungnya, telah melakuan berbagai strategi yang berbeda dalam menghadapi virus corona. Seperti India yang melakukan lockdown berakibat pada penurunan ekonominya sebesar US$100 miliar.

"Terhadap ekonomi nasional, kita juga melakukan revisi pertumbuhan menjadi 2,3%," ujarnya.

Baca Juga: Bank Dunia Bilang Corona Bisa Bikin Negara-negara Asia Resesi

Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengungkapkan target pembangunan dan pertumbuhan ekonomi 2020 akan terkoreksi tajam. Hal ini makin menegaskan berbagai proyeksi yang disampaikan berbagai lembaga internasional, di mana ekonomi global 2020 akan memasuki periode resesi.

"Akan tetapi, ini bukan hanya terjadi di Indonesia. Di negara lain pun mengalami hal yang sama. Hitung-hitungan terakhir bisa tumbuh negatif -2,8%. Artinya, tertarik sampai dalam," kata Jokowi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: