Perpanjangan kebijakan karantina wilayah atau lockdown yang diberlakukan Malaysia hingga 28 April 2020 mendatang menjadi sentimen menguatnya harga tandan buah segar (TBS) dan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di Riau.
Kebijakan yang diambil Malaysia ini mengakibatkan suplai dari Malaysia berkurang sehingga pembeli mengalihkan pembelian minyak sawit ke Indonesia.
Tidak hanya itu, Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Riau, Defris Atmaja mengatakan, "Kenaikan harga CPO juga dipengaruhi oleh terjadinya kenaikan permintaan menjelang masuknya bulan Ramadan. Banyak pihak yang menambah stok karena takut suplai CPO akan terganggu akibat pandemi Covid-19."
Baca Juga: Uni Eropa: Tak Hanya CPO, Tapi Juga Minyak Jelantah!
Lebih lanjut, Defris menambahkan faktor internal pemicu kenaikan harga TBS di Riau pada periode ini, yakni terjadinya kenaikan harga jual CPO dan kernel dari hampir seluruh perusahaan sumber data.
Merujuk hasil dari tim penetapan harga TBS di Riau telah menyepakati harga sawit umur 10–20 tahun untuk periode 15-21 April 2020 mengalami kenaikan sebesar Rp10,53 per kg menjadi Rp1.868,83 per kg.
Defris menyebutkan, harga TBS sawit Riau untuk umur tiga tahun tercatat Rp1.381,56 per kg, umur empat tahun Rp1.495,25 per kg, umur lima tahun Rp1.632,83 per kg, umur enam tahun Rp1.671,87 per kg, umur tujuh tahun Rp1.737,03 per kg, umur delapan tahun Rp1.784,83 per kg.
Selanjutnya, harga TBS Riau untuk umur sembilan tahun tercatat Rp1.826,39 per kg dan umur 21 tahun Rp1.790,18 per kg, umur 22 tahun Rp1.781,27per kg, umur 23 tahun Rp1.773,85 per kg, umur 24 tahun Rp1.699,64 per kg, dan terakhir umur 25 tahun Rp1.658,83 per kg.
Tidak hanya itu, harga CPO yang ditetapkan yakni Rp8.445,76 per kg dan harga kernel yang ditetapkan Rp5.076,94 per kg.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Rosmayanti