Sambung dia, "Kalau Inggris katakanlah sekarang sudah mulai tahap kedua untuk pengujian vaksin, kalau dia sudah dapat ya akan prioritasnya ke negara dia sendiri. Tidak akan dia prioritas ke Indonesia kalau Inggris harus beli belinya mahal dikasihnya sedikit," tambah Dradjad.
Sehingga, menurutnya, Indonesia tidsak bias mengandalkan negara lain dan harus memproduksi vaksin dan obat sendiri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Jadi kita tidak bisa mengandalkan vaksin dari negara lain. Karena itu kita perlu investasi besar-besaran, kita punya BUMN farma, kita punya beberapa perusahaan farmasi. Dana penanganan krisis ini yang dipakai Perppu (1/2020) kemarin itu ya itu harusnya itu ada investasi besar-besaran untuk vaksin dan pengadaan obat," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil