Tenaga Medis Muda Kini Banyak Ambil Peran dalam Penanganan Wabah Corona
Kredit Foto: Reuters/Brian Snyder
Gunasekera yang lebih dikenal oleh teman dan rekannya sebagai P.G., tumbuh di Kandy, Sri Lanka. Dia memimpin Guard of Honour yang diberikan kepada Ratu Elizabeth II selama kunjungannya pada Oktober 1981.
Pria berusia 57 tahun ini datang ke Inggris pada 1999 dengan beasiswa Commonwealth untuk belajar untuk Master di University College London. Dia telah berada di bidang akademik sejak saat itu dan di Plymouth sejak 2012.
Tapi, bergelut dengan dunia medis tidak selalu memberikan kebijaksanaan. Dia mengakui meremehkan kondisinya, bahkan ketika suhunya melonjak di atas 39 celcius dan kehilangan 6,5 kilogram bobot tubuh karena diare.
"Karena dia seorang dokter dan melatih dokter setiap hari, saya memercayainya dan memberinya manfaat keraguan ketika dia mengatakan kepada saya bahwa dia perlahan mulai merasa lebih baik," kata putrinya yang berusia 26 tahun bernama Saki.
Hanya saja, kondisi ayahnya semakin buruk. Dia dan kekasihnya, George, memaksa Gunasekera ke rumah sakit, terlebih lagi mereka pun memiliki gejala ringan. Keputusan yang awalnya ditentang itu justru menyelamatkan nyawa seorang ahli medis.
Gunasekera menghabiskan sekitar satu minggu terhubung ke alat oksigen karena paru-parunya telah infeksi. Dia dibawa ke ruangan khusus bersama tiga orang, pada hari pertama, mereka tidak ada yang bisa berbicara, karena semua terhubung dengan oksigen.
Setelah keluar rumah sakit, Gunasekera memulihkan diri dengan Saki dan George dan anjingnya Barney di desa kecil Filham di Devon selatan.
Dia merenungkan betapa beruntungnya mendapatkan kesempatan kedua, tidak seperti ribuan lainnya. Inggris telah memiliki lebih dari 15.000 orang meninggal dalam pandemi dan memperkirakan akan memiliki angka kematian terburuk di Eropa.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: