Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Semangat Penangkar Benih Jagung Sulut Siap Dukung Gratieks Kementan

Semangat Penangkar Benih Jagung Sulut Siap Dukung Gratieks Kementan Kredit Foto: Antara/Destyan Sujarwoko

Takdir meminta agar semua pihak secara bersama-sama untuk terus memacu dan mendorong rencana ekspor benih jagung hibrida antara lain ke Filiphina. Rencana penanandatanganan kerja sama company to company dengan Philmico Food Corporatio di April ini terpaksa harus berhenti karena adanya penyebaran pandemi Covid-19. 

"Inti dari kerja sama ini sebagai contoh benih 1 kg dan pakan ternak 1 kg sudah dikirim ke Philmico Food Corporation disepakati minimal 20 ton untuk benih dan 500 ton untuk pakan ternak per bulan. Contoh benih sudah dilengkapi izin dari Karantina Manado, benih sudah dikirim dan diuji oleh CIGS (BPSB Philipina), alhamdulillah dinyatakan lulus uji," jelasnya.

"Permintaan dari CIGS agar ada satu tenaga pendamping untuk melatih tata cara budi daya yang baik," tambah Takdir.

Sebelumnya, hal ini senada dengan yang selalu disampaikan Staf Khusus Menteri Pertanian, Imam Mujahidin Fahmid bahwa sesuai dengan arahan Mentan Syahrul Yasin Limpo, Kementan terus mendorong pengusaha dan eksportir agar melipatgandakan lalu lintas ekspor pertanian menjadi tiga kali lipat atau Gratieks.

Baca Juga: Petani Paser Tetap Panen Raya di Tengah Serangan Covid-19

"Hal ini guna memperbaiki neraca dagang yang selama ini tengah defisit," terangnya.

Meldy Rotulung, salah satu petani yang ikut berkecimpung sekaligis Ketua Kelompok Tani Makapihok telah membuktikan keberhasilannya menjadi produsen benih jagung hibrida rakitan anak bangsa. Pengalaman pria berusia 49 tahun ini pernah menjadi produsen padi dan kedelai, kali ini banting setir menjadi produsen benih jagung hibrida karena dirasa lebih menguntungkan.

"Tak tanggung-tanggung, dengan bantuan program korporasi perbenihan jagung hibrida dari Kementan, bisa menghasilkan profit bersih hingga Rp20 sampai Rp24 juta per ha dibanding tanam jagung konsumsi. Ada peningkatan 100 persen," kata Meldy.

Demikian juga diungkapkan Roy Salmon Pitoy l, Ketua Kelompok Tani Anugerah di Likupang Timur. Meski di lahan marginal eks-lingkar tambang, masih bisa menghasilkan benih jagung hibrida mengangkat kesejahteraan petani, menciptakan lapangan kerja selain tambang.

"Kami optimis, di samping dapat memenuhi kebutuhan benih wilayah Sulawesi Utara bahkan untuk ekspor," ujarnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: